Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mbah Riyem Hidup Sebatang Kara, 50 Tahun Jalan Kaki Berjualan Kerupuk

Kompas.com - 09/09/2020, 16:03 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Usia mbah Riyem, warga Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, boleh tua. Tetapi semangat kerjanya tidak kalah dengan anak muda.

Di usianya 80 tahun, nenek ini saban hari menjajakan kerupuk lempeng khas Kota Madiun kepada pembeli.

Sambil menggendong keranjang berisi dagangan, Mbah Riyem berjalan kaki menyusuri jalanan di tengah terik panasnya matahari di Kota Madiun

Beberapa warga yang iba dengan perjuangan Mbah Riyem pun membeli kerupuk yang dijualnya.

Meski tubuhnya sudah renta dan bungkuk, semangat Mbah Riyem tak pernah padam menantang sinar matahari yang menyengat.

Setiap hari Mbah Riyem berjalan dua hingga tiga kilometer menawarkan kerupuk lempengnya yang disetor warga.

Ia bersyukur dari berjualan kerupuk lempeng bisa bertahan untuk hidup.

Baca juga: Mengenal Baksi, Harimau Kurus yang Videonya Viral di Medsos, Ternyata Beratnya 103 Kg

Sejak diceraikan suaminya sejak 1970, Mbah Riyem memilih hidup sendiri dengan berjualan kerupuk lempeng. Sudah 50 tahun lamanya Mbah Riyem berjualan kerupuk keliling di jalanan Kota Madiun.

Setiap berjualan, nenek ini hanya memakai caping untuk berlindung dari terik matahari. Sedangkan kakinya hanya beralaskan sandal jepit yang menipis.

Meski tertatih-tatih, Mbah Riyem tak berniat berhenti jualan kerupuk. Mbah Riyem sadar tak bisa bertahan hidup jika tak mencari nafkah.

Ia pun lebih memilih harus lelah setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup ketimbang menjadi seorang pengemis. Baginya berjualan kerupuk dengan hasil ala kadar lebih berkah ketimbang meminta-minta.

Kulo mboten nate nyuwun-nyuwun teng pundi-pundi (saya tidak pernah minta-minta kemana-mana). Kulo bersyukur diparingi kesehatan kaleh saget sadean (saya bersyukur diberi kesehatan dan bisa berjualan,” kata Riyem kepada Kompas.com, pekan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com