Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Covid-19 Lagi-lagi Berbeda, Ganjar Minta Pemkot Semarang Klarifikasi dengan Pusat

Kompas.com - 09/09/2020, 15:24 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemkot Semarang segera melakukan klarifikasi data Covid-19 dengan pemerintah pusat.

Pasalnya, lagi-lagi jumlah kasus positif yang diumumkan Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 berbeda dengan data yang ada di Kota Semarang.

Sebelumnya, Kota Semarang beberapa kali disebut sebagai penyumbang kasus positif Covid-19 tertinggi nasional.

Baca juga: Wali Kota Semarang Bantah Daerahnya Miliki Kasus Covid-19 Terbanyak di Indonesia

Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito pada Selasa (8/9/2020) mengatakan Kota Semarang menjadi daerah tertinggi Covid-19 dengan jumlah kasus positif 2.591.

Padahal, dalam website resmi Covid-19 Kota Semarang menyebutkan jumlah kasus positif pada hari yang sama hanya 507.

"Saya minta Pemkot Semarang melakukan komunikasi. Harus diklarifikasi biar tidak membuat gaduh," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Rabu (9/9/2020).

Ganjar juga sempat menanyakan perihal perbedaan data itu kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Dari penjelasannya, diketahui bahwa memang terjadi perbedaan data yang sangat signifikan antara pusat dan daerah.

"Pak Hendi (Hendrar Prihadi) bilang, datanya belum di-update oleh Pak Wiku (Jubir Satgas Covid Pusat). Mungkin Pak Wiku juga penting untuk mengupdate data biar tidak membingungkan," ucapnya.


Baca juga: Satgas: Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak di Jawa dan Bali

Ganjar juga mengatakan sudah menerima laporan secara detail dari Wali Kota Semarang terkait kasus Covid-19.

Bahkan, laporan yang diberikan sangat detail, tidak hanya jumlah kasus, namun juga nama dan alamat pasien positif covid-19.

"Saya sudah minta Pak Hendi menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi. Kok bisa datanya beda. Pak Hendi sudah melaporkan kepada saya dengan bagus, bahkan ada catatan secara detil status pasien, baik dari dalam kota maupun luar kota, lengkap dengan nama dan alamatnya," ucapnya.

Dari keterangan Hendi, lanjut Ganjar, hingga tanggal 8 September kemarin, kasus meninggal akibat Covid-19 di Kota Semarang berjumlah 658. Sementara total kasus positif adalah 507 dan pasien sembuh 5.501.

"Makanya, data yang disampaikan pak Wiku ada 2.591 kasus positif di Kota Semarang, padahal sesuai dashboard Pemkot Semarang, hanya 500 san. Kok jaraknya beda jauh, maka saya minta Pak Hendi segera memberikan klarifikasi untuk pencocokan data," tegasnya.

Meski data sebenarnya tak sebanyak yang disampaikan pusat, tetap saja Ganjar mengingatkan Pemkot Semarang untuk tetap getol mengkampanyekan protokol kesehatan kepada masyarakat.

Bahkan, ia meminta agar pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan lebih ketat.

"Harus lebih ketat lagi, maka kalau kami membuat penegakan hukum secara masif akhir-akhir ini, semuanya harus mendukung agar semuanya paham dan sadar. Kalau tidak taat, harus dihukum," terangnya.

Ganjar tetap meminta pemerintah daerah getol dalam kegiatan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat.

Upaya penegakan hukum sekaligus sosialisasi adalah cara untuk memunculkan kesadaran pada masyarakat, agar peduli dan lebih berempati.

"Saya juga meminta, even-even yang mengumpulkan banyak orang, dihindari dulu. Kalaupun harus dilakukan, maka jumlahnya dibatasi, disiapkan dengan baik dan harus mengacu pada protokol kesehatan yang ada," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com