Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawat Ibunya, Anak Tertular Corona dari Pedagang Malioboro yang Meninggal

Kompas.com - 09/09/2020, 14:49 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Berkontak dengan pedagang Malioboro yang meninggal karena Covid-19, sejumlah orang harus menjalanni tes swab.

Berdasarkan hasil tes, anak dari pedagang tersebut dinyatakan positif Covid-19, diduga tertular dari ibunya.

Baca juga: Disinfeksi Kawasan Malioboro, PKL Tutup Setengah Hari

Rawat sang ibu

Ilustrasi pasien SHUTTERSTOCK/sumroeng chinnapan Ilustrasi pasien
Diketahui anak tersebut tinggal serumah dengan ibunya.

Sang anak yang selama ini membantu dan merawat ibunya.

Setelah ibunya diketahui meninggal karena Covid-19, dia kemudian diswab dan hasilnya positif.

"Anak almarhumah selama ini tinggal bersama dan merawat juga konfirmasi positif," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (8/9/2020) malam.

Baca juga: Pedagang di Malioboro Meninggal Setelah Terinfeksi Corona, Anaknya Ikut Tertular

 

Kawasan Malioboro, Yogyakarta.Shutterstock Kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Sulit lakukan swab ke pedagang

Total ada 15 orang yang telah berkontak dengan pedagang Malioboro itu dalam beberapa waktu terakhir.

Delapan orang di antaranya ialah pedagang lain di Malioboro.

Mereka belum seluruhnya menjalani tes swab. Petugas mengalami kesulitan saat melakukan tracing.

Sebab, pedagang sudah banyak yang libur.

"Sampai saat ini belum bisa dilakukan swab seluruhnya, karena perlu meyakinkan pedagang agar mau melakukan swab. Kalau mereka masih jualan lebih mudah tracing-nya, tetapi ini sudah diliburkan sehingga kita kesulitan untuk melakukan swab," ucap Heroe, Senin (7/9/2020).

Baca juga: DPRD Minta Pemkot DIY Gelar Tes Covid-19 bagi PKL di Malioboro

Dilakukan disinfeksi

Kawasan Malioboro setelah dilakukan disinfeksi, Selasa (8/9/2020)Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Kawasan Malioboro setelah dilakukan disinfeksi, Selasa (8/9/2020)
Selama pedagang libur, pemkot melakukan disinfeksi di zona tiga Malioboro dan sekitar kawasan tersebut.

"Untuk waktu disinfeksi akan diatur oleh teman-teman (UPT) Malioboro," tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga masih menunggu orang yang berkontak dengan almarhum agar segera diswab.

"Keputusan lebih lanjut berdasarkan hasil swab dan tracing," katanya.

Baca juga: Seorang PKL di Malioboro Meninggal karena Covid-19, Pemkot Yogyakarta Lakukan Tracing

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Imbau pedagang lansia waspada

Diketahui sebelumnya, pedagang Malioboro itu merasakan gejala seperti batuk, demam dan lemas pada 27 Agustus 2020.

Pada 1 September 2020, dia memeriksakan diri ke puskesmas dan menjalani rapid test keesokan harinya.

Karena reaktif, dia juga diswab. Hasil swabnya baru keluar pada 4 September dengan hasil positif.

Pada sore harinya, PKL itu meninggal. Jenazahnya dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Kulonprogo pada malam harinya.

Baca juga: Rekomendasi 4 Tempat Es Krim di Yogyakarta, Sekitar Malioboro

Belum diketahui apakah pedagang tersebut memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

"Katanya asma,tetapi setelah dicek tidak ada konsumsi obat-obatan oleh almarhumah keluarga juga cerita tidak ada penyakit penyertanya. Tetapi teman-teman pedagang ngomong bahwa almarhumah ini ngantukan dan sering tidur," ujarnya.

Pemkot mengimbau agar para lansia semakin waspada dan lebih baik tidak banyak beraktivitas di luar rumah.

"Termasuk pedagang Malioboro untuk mereka yang lansia kurangi aktivitas dan kurangi interaksi," ujarnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Dheri Agriesta, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com