JEMBER, KOMPAS.com - Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jember mengutuk kasus pemerkosaan seorang siswi SMA di Jember, Jawa Timur.
Mereka meminta agar pihak kepolisian memberikan pendampingan kepada korban yang mengalami trauma berat.
“Kami mengutuk keras pelaku karena membuat masa depan korban redup,” kata Sekretaris Cabang KIP Jember Sutipah usai rapat dengar pendapat dengan Komisi D DRPD Jember, Rabu (9/9/2020).
Baca juga: Siswi SMA Diperkosa 8 Pria Mabuk di Pinggir Sungai, Bermula dari Bergabung di Pesta Miras
Adapun Presidium Wilayah KPI Jatim Titin Suastina menambahkan, kasus kekerasan terhadap perempuan harus ada sanksi yang tegas, tidak diselesaikan secara kekeluargaan.
“Tak hanya korban yang mendapat konseling, tapi juga pelaku agar kekerasan terhadap perempuan tidak terulang kembali,” terang dia.
Baca juga: 5 Pria Mabuk Pemerkosa Siswi SMA Ditangkap, 3 Pelaku Lainnya Masih Diburu
Hal serupa disampaikan Aktivis Gerakan Peduli Perempuan (GGP) Sulistyowati.
Sulistyowati mengatakan, pihaknya melalui LBH Jentera Perempuan siap untuk memberikan pendampingan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan secara gratis.
Pendampingan akan dilakukan mulai dari proses hukum di kepolisian hingga proses sidang di pengadilan.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMA di Kecamatan Tanggul, Jember, diperkosa delapan pemuda yang sedang mabuk di pinggir sungai di Kecamatan Tanggul pada 2 September.
Lima pemuda berhasil ditangkap, sedangkan tiga pemuda lainnya masih buron.
Pemerkosaan berawal saat korban melewati lokasi tempat delapan pemuda sedang pesta miras.
Korban diajak bergabung hingga menjadi korban pemerkosaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.