Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Akbar Tak Bisa Buang Hajat Setelah Alat Vital Kena Tendang Saat Bermain

Kompas.com - 09/09/2020, 12:34 WIB
Moh. SyafiĆ­,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sejak enam bulan lalu, Achmad Syawaludin Akbar, bocah kelas IV sekolah dasar, hanya bisa terbaring di atas tempat tidur.

Selama itu pula, Akbar tidak bisa buang hajat melalui lubang anus dan harus dibantu saluran khusus di perut bagian kiri.

Akbar adalah anak keempat dari pasangan Rodiyah (47) dan almarhum Joko Bambang (57). Bocah SD itu menjadi yatim setahun lalu.

Baca juga: Duduk Perkara Keterlambatan APBD yang Buat Bupati Jember Disanksi 6 Bulan Tak Terima Gaji

Bersama ibu dan saudaranya, Akbar numpang tinggal di rumah kerabat ibunya, di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Kisah Akbar yang mengalami masalah pada lubang anus, berawal dari peristiwa tanpa sengaja yang dia alami sekitar setengah tahun lalu.

Baca juga: Viral Video Ayah Ikat Leher Anak, Ini Penjelasan Polisi

Kala itu, Akbar bersama sepupunya bermain dan bercanda di rumah. Saat bermain, alat vitalnya tanpa sengaja terkena tendangan dari sepupunya.

Rodiyah, ibu Akbar menuturkan, anak keempatnya itu sempat merasa kesakitan usai alat vitalnya terkena tendangan.

Sepekan kemudian, alat vital Akbar mengalami bengkak dan bersamaan dengan itu dia mengalami demam dan muntah-muntah.

"Waktu itu saya bawa ke Puskesmas Cukir, kemudian dikasih rujukan ke RSUD Jombang," kata Rodiyah saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (9/9/2020).

Di RSUD Jombang, Akbar menjalani beberapa kali operasi pada alat vital maupun usus besar.

Sebelum menjalani operasi, alat vital Akbar yang membengkak sempat mengeluarkan nanah.

Salah satu operasi yang dijalani Akbar, yakni operasi untuk membuat lubang buang hajat.

Saluran itu terletak di perut bagian kiri, sebagai pengganti saluran buang hajat lewat anus yang belum bisa berfungsi. 

"Buang hajatnya lewat lubang itu. Saya bersihkan setiap setengah jam," ungkap Rodiyah.

Pengobatan rutin

Untuk menangani pembengkakan pada alat vitalnya, Akbar menjalani perawatan selama tiga pekan dan beberapa operasi di RSUD Jombang. 

Total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 75 juta.

Saat Akbar meninggalkan rumah sakit, sebenarnya masih ada kekurangan biaya sebesar Rp 12 juta.

"Tapi waktu itu saya minta keringanan, akhirnya yang Rp 12 juta dibebaskan," ungkap Rodiyah.

Usai menjalani operasi, Akbar melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin setiap lima hari sekali.

Setiap kali memeriksakan anaknya, Rodiyah harus menyediakan uang antara Rp 800.000 hingga Rp. 1 juta.

Biaya itu disiapkan karena keluarganya tidak tercover dalam program jaminan kesehatan (JKN-KIS).

Di sisi lain, sepeninggal suaminya, Rodiyah tidak bisa lagi bekerja dan kini terpaksa numpang tinggal di rumah saudaranya.

"Dulu masih bisa ngontrak (rumah). Waktu bapaknya masih ada, saya bisa kerja jualan ikan, tapi sekarang tidak bisa," ungkap Rodiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com