Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Viral Bunga Bangkai di Pot Warga, Ternyata Sudah Hancur, Teronggok di Pekarangan

Kompas.com - 09/09/2020, 07:58 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Foto bunga bangkai di pot warga di Labuhanbatu Utara viral di media sosial Facebook sejak 6 September 2020. Ternyata setelah ditelusuri, bunga eksotis, langka, dan dilindungi itu sudah hancur.

Bunga itu teronggok di halaman belakang rumah H Yusuf, warga Dusun Pulo Godan, Desa Lumajang, Kecamatan NA IX-X, Labuhanbatu Utara, pada Senin (7/9/2020) sore. 

“Kawan di lapangan kan ke sana. Jadi mereka sampai di situ, sudah rontok bunganya itu. Patah. Sedih. Tapi, umbinya kita selamatkan. Umbinya kami selamatkan di sana, dicari tempat. Di depan kantor bidang 2 Siantar, ada bekas penumpukan sampah organik. Akan dicoba ditanam di sana. Mudah-mudahan nanti bisa tumbuh,” ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) Hotmauli Sianturi melalui telepon, Selasa (8/9/2020) siang.

Baca juga: Foto Viral Bunga Bangkai Dalam Pot Jadi Tontonan Warga, BBKSDA Sumut: Pemilik Bisa Dipidana 

Dia menjelaskan, berbicara mengenai habitatnya, bunga bangkai hidup di daerah lembap dan terjadi pembusukan serasah dedaunan, kayu, dan lainnya. Tumbuhnya bisa di mana saja. Bisa di hutan, ladang, ataupun belakang rumah, selama memiliki faktor-faktor pendukung tumbuhnya.

“Sebenarnya kalau dicoba masyarakat bisa saja. Karena intinya kan ada umbinya. Tapi, memang suka daerah lembap dan subur,” katanya.

Lebih rinci dijelaskan oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut), Teguh Setiawan.

Dijelaskan Teguh, tim dari Seksi Konservasi Wilayah III Kisaran, yakni Arief Hidayat, Gilang Ramadhan, dan Elmo Tampubolon, langsung bergerak ke lokasi pada Senin siang setelah mendapat informasi mengenai viralnya foto bunga bangkai di media sosial.

Baca juga: Bunga Bangkai Ditanam Dalam Pot, Pemilik Terancam Dipidana 

Didapat dari penjual seharga Rp 150.000

Tim tiba di Desa Pulo Godan, pukul 15.30 WIB. Dikatakannya, informasi yang diperoleh di lapangan, disebutkan bahwa bunga bangkai tersebut didapat dari hutan Hatapang, masih di kecamatan yang sama.

“Seseorang yang tidak diketahui identitasnya menjual bunga tersebut kepada H Yusuf (35) seharga Rp 150.000,” katanya.

Bunga itu kemudian dibawa dan ditanamnya di belakang pekarangan rumahnya.

“Ketika tim di lokasi, kondisi bunga sudah patah dan lepas dari umbi. Selanjutnya tim mengevakuasi bunga tersebut dan membuat berita acara. Tim juga berkoordinasi dengan kepala dusun dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang tumbuhan yang dilindungi dan juga satwa yang dilindungi,” katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com