Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekskavasi Situs Kumitir dan Upaya Arkeolog Telusuri Jejak Keraton Majapahit

Kompas.com - 09/09/2020, 07:51 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Dia menjelaskan, Kumitir yang menjadi lokasi penemuan talud, diyakini memiliki korelasi kuat dengan sejarah Kerajaan Majapahit.

Nama Kumitir, ujar Wicaksono, disebutkan dalam beberapa naskah kuno, Negarakertagama, Pararaton, dan Kidung Wargasari.

Kumitir disebut dalam naskah Negarakertagama sebagai tempat pendharmaan bagi Mahesa Cempaka, Raja Singasari yang meninggal pada 1280 Masehi.

Adapun dalam kitab Pararaton, nama tempat pendharmaan dari Mahesa Cempaka adalah Kumeper, yang kemudian ditafsirkan sebagai Kumitir.

Kemudian, nama Kumitir juga disebutkan dalam naskah Kidung Wargasari sebagai batas timur dari Kotaraja Majapahit.

Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit

"Kumitir ini digambarkan sebagai batas sisi timur dari Kotaraja Majapahit," kata Wicaksono kepada Kompas.com di Desa Kumitir, Selasa (8/9/2020).

Titik Penelusuran Kedaton

Wicaksono mengatakan, jika fakta-fakta arkeologis membuktikan talud kuno di Kumitir sebagai batas timur Kotaraja Majapahit, lokasi bekas Kedaton Majapahit lebih mudah ditelusuri.

"Ibarat main puzzle, kan lebih mudah dari pinggir dari pada memulainya dari tengah," jelas Wicaksono.

Situs Kumitir berada tidak jauh dari Candi Tikus dan Candi Bajang Ratu di Trowulan. Kedua candi itu berada di sebelah barat Situs Kumitir, berjarak sekitar 3 kilometer.

Wicaksono menambahkan, ekskavasi Situs Kumitir menjadi bagian penting dari sejumlah upaya menelusuri jejak Keraton Majapahit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com