Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Korban Penipuan Emas Antam di Facebook Mengaku Rugi Rp 400 Juta

Kompas.com - 09/09/2020, 06:58 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Aksi dugaan penipuan jual beli logam mulia emas Antam murah melalui Facebook menelan banyak korban.

Seperti di Kota Pekanbaru, Riau, sedikitnya ada delapan orang yang menjadi korban.

Salah satu korban bernama Rahel (37), yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (8/9/2020) malam. Ia mengaku mengalami kerugian hampir Rp 400 juta.

"Kerugian saya Rp 399,6 juta. Hampir Rp 400 juta. Waktu itu saya order emas antam 650 gram. Tapi sampai sekarang emasnya belum dikirim, uang saya juga enggak dikembalikan," akui Rahel.

Baca juga: Fakta Penipuan Jual Beli Emas Antam di Facebook, Harga Lebih Murah, 300 Orang Jadi Korban

Warga Pekanbaru ini mengaku sudah melapor ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau pada 31 Agustus 2020 lalu.

Korban melaporkan pemilik akun Facebook Ginceu Iluva, tempat pemesanan emas Antam murah tersebut.

Sebab, korban menilai sudah tidak ada itikad baik dari pelaku untuk mengirim orderan emas Antam ataupun mengembalikan uang korban.

"Laporan saya sudah diterima. Sudah dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi pula," kata Rahel.

Baca juga: Beli Emas Antam Lewat Facebook, Warga Ini Mengaku Ditipu Rp 121 Juta

Ia berharap pihak kepolisian agar dapat menangkap pelaku penipuan tersebut, supaya korban tidak semakin banyak.

Rahel juga menceritakan, ia mulai order emas lewat Facebook Ginceu Iluva pada akhir bulan Mei 2020. Waktu itu ia 175 gram emas antam dan dikirim oleh terduga pelaku.

Setelah itu, minggu pertama bulan Juli 2020, kembali order emas antam 100 gram.

"Awalnya berjalan lancar. Saya order emas dikirimnya. Karena dia (terduga pelaku) menawarkan emas Antam murah. Misalnya saya order 100 gram 60 juta, 50 gram Rp 30 juta. Tapi pas order 650 gram pada awal Juli 2020, sampai sekarang tak dikirim. Karena niatnya sudah tidak baik makanya saya lapor polisi," kata Rahel.

Polisi sulit dihubungi

Terkait kasus dugaan penipuan jual beli emas Antam ini, pihak kepolisian sulit dikonfirmasi.

Kompas.com sudah beberapa kali mencoba mengkonfirmasi kepada Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto lewat sambungan telepon dan pesan WhatsApps, namun belum memberikan jawaban.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di Kota Pekanbaru, Riau, diduga menjadi korban penipuan jual beli logam mulia emas Antam lewat media sosial Facebook.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com