Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Sekolah di Jateng Diizinkan Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Kompas.com - 09/09/2020, 05:40 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai menggelar pembelajaran secara tatap muka di tujuh sekolah, pada Senin (7/9/2020).

Tujuh sekolah tersebut antara lain SMAN 1 Parakan, SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 Wonosobo, SMKN 2 Wonosobo, SMAN 2 Kota Tegal, SMKN 2 Kota Tegal, dan SMA Pius Tegal.

Namun, pelaksanaan yang digelar di tujuh sekolah tersebut sifatnya masih sebatas simulasi atau uji coba.

Baca juga: Larang Sekolah Menahan Ijazah Siswa Tidak Mampu, Ganjar: Mari Tunjukkan Keberpihakan Kita

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan uji coba pelaksanaan sekolah tatap muka di beberapa daerah itu sudah dilakukan dengan aturan yang ketat.

"Sekarang saya minta pendampingan hari ini. Mudah-mudahan, semuanya bisa lancar," kata Ganjar ditemui di kantornya, Senin (7/9/2020).

Ganjar menuturkan pelaksanaan sekolah tatap muka akan dievaluasi setiap pekan.

Dia juga meminta jajarannya memberikan laporan perkembangan pelaksanaan sekolah tatap muka itu setiap hari.

"Saya minta perkembangannya dilaporkan per hari, ada yang istimewa atau tidak. Setiap minggu nanti kami evaluasi semuanya," jelasnya.

Baca juga: Orangtua Mengadu Ijazah Anak Ditahan, Ganjar: Urusane Sama Gubernur

Apabila uji coba pelaksanaan sekolah tatap muka itu berjalan baik, kata Ganjar, akan ditambah baik jumlah siswa maupun sekolah.

Sebaliknya, apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, maka program itu akan dievaluasi kembali.

"Nanti kalau lancar, ditambah. Tapi kalau ada yang perlu dievaluasi, ya harus dievaluasi. Saya minta semua membantu mengawasi," pungkasnya.

Baca juga: Kota Pontianak Gelar Simulasi Sekolah Tatap Muka dengan Protokol Kesehatan

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Padmaningrum mengungkapkan akan mengawasi kedisiplinan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

"Nanti kita akan lakukan monitoring langsung ke sekolahannya. Apakah selama simulasi itu protokol kesehatan benar-benar dijalankan dengan disiplin. Bisa jadi kalau tidak dilakukan, kita langsung hentikan simulasinya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com