Pihak kebun binatang diketahui masih memperlakukan satwa peliharaan sesuai dengan aturan.
"Kami juga sudah komunikasi (dengan pihak Maharani Zoo), kalau memang mereka tidak bisa mengurusi ya lebih baik diserahkan pada BKSDA atau pihak yang sanggup mengurusi. Tapi, mereka bilang bisa dan sanggup, ya sudah," kata Harun.
Harun menegaskan, peran kepolisian di sini adalah sebagai pihak yang bertugas memberikan pencerahan dan sekaligus meluruskan setiap kabar yang beredar.
Ia berkeinginan, situasi Lamongan dan sekitarnya tetap aman serta kondusif, terlebih bakal ada agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akhir tahun ini.
"Jangan sampai ada pemikiran yang salah dari masyarakat dan menciptakan keresahan. Sudah menjadi tugas kami untuk mengonfirmasi kebenaran dan fakta di lapangan," tutur Harun.
Klarifikasi pengelola
Koordinator Marketing Maharani Zoo dan Goa Lamongan Juli Tri Wahyuningtyas membenarkan, jika harimau itu merupakan satwa yang ada di kebun binatang mereka.
Baca juga: Soal Harimau Berperut Kempis, Pengelola: Kami Tak Mengurangi Jatah Makan meski Pandemi
Meski begitu, Juli membantah harimau itu terlihat kurus karena tak terurus.
Kendati jumlah pengunjung kebun binatang tidak banyak seperti sebelum pandemi Covid-19, Maharani Zoo dan Goa Lamongan tetap memberikan makanan dan nutrisi sesuai anjuran.
"Untuk nutrisi dan makanan, meski pengunjung tidak banyak seperti sebelum pandemi dan sempat tutup juga beberapa bulan, tapi tetap kami berikan sesuai standar," tutur Juli.
Harimau sumatera itu, kata Juli, diberi makanan setiap sore hari. Sekali makan, harimau bisa menghabiskan enam sampai delapan kilogram daging.
"Jadi, kami tidak ada mengurangi jatah makan di saat pandemi ini, bahkan nutrisi pun ada (diberikan)," kata Juli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.