Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Diprediksi Akan Kesulitan Bahan Baku Obat akibat Pandemi

Kompas.com - 08/09/2020, 14:30 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com – Indonesia diprediksi akan kesulitan mendapatkan baku obat akibat pandemi Covid-19.

Sebab, mayoritas bahan baku segala jenis obat yang diproduksi di Indonesia didapatkan melalui impor dari negara lain.

Sementara, negara-negara pengekspor bahan baku obat sedang mengalami dampak buruk akibat virus corona.

Baca juga: 117 ASN dan Pegawai Pemkot Bandung Positif Covid-19

Pharma R&D Group and External Relation Director PT Kalbe Farma Pre Agusta Siswantoro mengatakan, pada 2013, sebanyak 95 persen bahan baku obat di Indonesia yang senilai Rp 21 triliun didapatkan dari impor.

Mayoritas bahan baku obat berasal dari China.

“30 persen bahan baku berasal dari India, 60 persen dari China dan 10 persen dari Eropa,” ujar Agusta Siswantoro dalam webinar Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Selasa (8/9/2020).

Baca juga: Duduk Perkara Bupati Lebak Marah Saat Rapat Paripurna

Agusta mengatakan, hal tersebut membuat Indonesia terancam keterbatasan obat saat China lockdown akibat pandemi Covid-19.

Agusta menjelaskan, ada 206 industri farmasi di Indonesia dengan pasar Rp 90 triliun pada 2019.

Namun, menurut Agusta, jumlah ini terbilang kecil.

Untuk perbandingan, omzet satu industri rokok di Kediri mencapai Rp 100 triliun.

Itu artinya pasar 206 industri farmasi berada di bawah satu industri rokok.

Baca juga: Polisi Tilang Motor Vanderhall yang Digunakan Calon Bupati Karawang

Menurut Agusta, untuk membuat bahan baku membutuhkan teknologi tinggi dengan biaya yang besar.

Sedangkan, marginnya kecil. Itulah mengapa bahan baku dijalankan melalui B to B, atau antar perusahaan farmasi dan penyedia bahan baku.

Agusta mengatakan, untuk mengembangkan bahan baku ini diperlukan industri hulu.

Ia berharap, setelah Covid-19 mereda, pengembangan industri hulu ini bisa berjalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com