Harimau Berperut Kempis Disebut Habiskan 8 Kg Daging Sekali Makan

KOMPAS.com- Video seekor harimau di Maharani Zoo dan Goa Lamongan menyita perhatian warganet.

Pasalnya, harimau tersebut terlihat kurus dan berperut kempis.

Pengelola membenarkan, bahwa harimau tersebut adalah koleksi satwa mereka.

"Benar dan sempat viral juga, itu salah satu harimau sumatera yang ada di tempat kami," kata Koordinator Marketing Maharani Zoo dan Goa Lamongan Juli Tri Wahyuningtyas.

Baca juga: Harimau Sumatera Terlihat Kurus dan Perutnya Kempis, Ini Penjelasan Kebun Binatang

Bantah tak diberi makan, habiskan 8 kg daging

SHUTTERSTOCK/MIRONOV VLADIMIR Ilustrasi daging kambing mentah bagian kaki.

Pengelola mengklaim memberi makan harimau secara rutin meski dalam kondisi pandemi.

Bahkan, ia mengaku, sekali makan, harimau tersebut bisa menghabiskan enam hingga delapan kilogram daging.

"Untuk nutrisi dan makanan, meski pengunjung tidak banyak seperti sebelum pandemi dan sempat tutup juga beberapa bulan, tapi tetap kami berikan sesuai standar," tutur Juli.

"Jadi kami tidak ada mengurangi jatah makan di saat pandemi ini, bahkan nutrisi pun ada (diberikan)," lanjut Juli.

Baca juga: Video Viral Harimau Sumatera Kurus di Kebun Binatang, Perutnya Terlihat Kempis

VIA Indianexpress Ilustrasi harimau

Viral di medsos

Seorang pengunjung rupanya mengunggah video harimau tersebut dan menggungahnya hingga viral di media sosial.

Di akun Instagram @ndorobei, video berdurasi 13 detik itu mengundang beragam komentar warganet.

Terkait perut kempis harimau, Juli menjelaskan hal tersebut disebabkan lantaran jarak dasar kandang dan tribun pengunjung cukup jauh.

Kemudian, harimau tersebut memang berjenis harimau sumatera dengan kondisi badan yang berbeda dengan jenis lainnya.

"Jadi faktanya, itu kan harimau sumatera tidak sebesar harimau jenis lainnya, lebih langsing," tutur Juli.

Usia harimau itu, kata Juli, telah tua atau sekitar 10 tahun.

"Sudah tiga kali reproduksi anakan juga. Kalau jenisnya, harimau yang ada di video itu jantan," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor : Dheri Agriesta)