Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMP Ciptakan Bilik Pendeteksi Suhu Otomatis karena Khawatir Satpam Terpapar Corona

Kompas.com - 08/09/2020, 11:40 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Untuk mendekteksi suhu tubuh hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga detik. Pengunjung bisa mendekatkan dahinya ke alat deteksi di dalam bilik itu.

“Paling akurat di dahi. Tetapi semua tubuh bisa,” kata Miko.

Petugas yang berjaga tak perlu mendekat ke pengunjung yang memasuki bilik deteksi itu. Karena, informasi hasil deteksi suhu tubuh terhubung dengan ponsel berbasis android.

Menurut Miko, alat itu bisa dikembangkan dengan menambah kamera. Sehingga, setiap orang yang masuk ke dalam bilik deteksi suhu tubuh bisa terekam jelas.

Akan tetapi, hal itu urung dilakukan karena anggaran yang terbatas.

Baca juga: Tanggapi Bupati Jember, PDI-P: Tunjukkan, kepada Siapa Dia Mengeluarkan Uang...

"Jadi petugasnya tidak usah mendekat. Maksimal lima meter dapat diketahui dari ponsel pintar berbasis android," kata Miko.

Bahan pembuatan bilik deteksi otomatis itu hampir seluruhnya berasal dari produk lokal. Namun, ada beberapa barang yang harus dibeli dari luar negeri karena persediaan di pasar dalam negeri habis.

Miko menjual sebuah alat pendeteksi suhu tubuh otomatis dengan harga Rp 5,8 juta. Harga itu telah termasuk biaya pemasangan. Sedangkan warga dari luar daerah yang ingin membeli juga dibebankan biaya pengiriman.

Setelah diluncurkan, Miko telah menerima pesanan dari beberapa daerah seperti Brebes, Madiun, dan Ponorogo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com