Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMP Ciptakan Bilik Pendeteksi Suhu Otomatis karena Khawatir Satpam Terpapar Corona

Kompas.com - 08/09/2020, 11:40 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Tak ingin melihat petugas pemeriksa suhu tubuh terpapar corona, Dwi Sujatmiko (34) seorang guru di SMPN 1 Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, membuat inovasi menarik.

Guru mata pelajaran pendidikan komputer dan prakarya ini menciptakan bilik pendeteksi suhu badan otomatis.

“Ide awalnya saya kan melihat petugas pemeriksa suhu seperti satpam di kantor itu berkontak langsung dengan orang yang diperiksa. Jadi saya khawatir pemeriksa suhu suatu saat akan berkontak dengan orang tanpa gejala dan dia bisa tertular,” ujar Miko sapaan akrab Dwi Jatmiko yang dihubungi Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Miko lalu berinovasi membuat alat untuk mengecek suhu tubuh tanpa ada kontak langsung.

Bilik pendeteksi suhu badan otomatis itu terbuat dari besi galvanis berbentuk balok terbuka dengan ketinggian dua meter.

Ia sengaja mendesain bilik dalam kondisi terbuka karena setelah suhu badan terdeteksi terdapat dua pilihan palang pintu. Palang pintu depan akan terbuka saat suhu orang yang diperiksa normal.

Baca juga: Video Viral Harimau Sumatera Kurus di Kebun Binatang, Perutnya Terlihat Kempis

Sementara palang pintu samping kiri akan terbuka saat suhu orang yang diperiksa abnormal.

“Sementara bila suhu tubuhya abnormal maka palang pintunya tidak terbuka dan sirinenya berbunyi. Kemudian palang pintu keluarnya terbuka,” jelas Miko.

Alumni D3 Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang itu butuh waktu dua sampai tiga hari untuk membuat bilik pendeteksi suhu badan otomatis.

Namun, awal proses pembuatan bilik temperatur otomatis dari ide hingga uji coba memakan waktu hingga dua bulan. Dari rangkaian proses pembuatan, proses uji coba paling lama memakan waktu.

“Apalagi ini kaitannya dengan kesehatan. Jadi harus benar-benar alat itu berfungsi akurat. Kalau tidak akurat kan berbahaya. Jadi paling lama itu uji cobanya,” kata Miko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com