Berdasarkan pantauan Kompas.com, empat pasangan calon di Pilkada Mataram diantar ratusan massa pendukung saat mendaftar ke KPU.
Beberapa pasangan calon sempat menggelar deklarasi dengan jumlah massa yang lebih besar sebelum mendaftar ke KPU Mataram. Meski rata-rata mengenakan masker, tapi para pendukung tak menjaga jarak.
Sekitar 200 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pamong Praja berjaga di Kantor KPU Kota Mataram.
Kabag Ops Polres Kota Mataram Kompol M Taufik mengatakan, peraturan daerah (Perda) menerapkan denda bagi pelanggar protokol kesehatan belum berlaku. Sehingga, polisi hanya bisa mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kami tetap menghimbau agar semua bapaslon hingga menjadi paslon tetap taat dan disiplin pada protokol. kesehatan Covid-19" kata Taufik.
Baca juga: Cerita Pengubur Jenazah Covid-19, Sempat Diprotes Keluarga, Tak Boleh Minum Selama Pemakaman
Menurutnya, masyarakat Kota Mataram sangat heterogen dan memiliki kekayaan seni serta budaya.
"Hari ini pertunjukan seni budaya ini sebagai penyemangat bahwa kita semua harus bisa melestarikan budaya. Parade budaya multi etnis dan atraksi akan mengingatkan kita bahwa kita hidup dalam keberagaman yang menjadi kekayaan bangsa ini," kata Selly di KPU Mataram.
Calon Wali Kota Mataram lainnya, Baihaqi memiliki pembelaan. Meski membawa massa, dirinya selalu mengingatkan para pendukung untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Kami dalam mempersiapkan proses pendaftaran ini kami selalu mengingatkan dan mengimbau kepada teman-teman pendukung, relawan dan itu pun tetap kami sampaikan kepada temen-teman di partai politik juga, tadi ketika kami lakukan deklarasi kami tetap mengingatkan agar semua menjalankan protokol kesehatan," kata Baihaqi.
Baihaqi mengatakan, masyarakat harus siap beraktivitas kembali dalam masa tahapan normal baru.