Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Massa di Pendaftaran Pilkada Kota Mataram...

Kompas.com - 08/09/2020, 09:51 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.COM - Empat bakal pasangan calon (bapaslon) wali kota dan wakil wali kota resmi mendaftar di KPU Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ketua KPU Kota Mataram, M Husni Abidin mengatakan seluruh bapaslon dinyatakan negatif Covid-19. 

"Pendaftaran terakhir Minggu (6/9/2020) hingga pukul 24.00 WITA telah resmi ditutup," kata Husni di KPU Mataram, Minggu (6/9/2020) .

Pasangan Baihaqi dan Baiq Diah Ratu Ganevi merupakan kandidat terakhir yang mendaftar ke KPU Mataram.

Husni mengatakan, pasangan yang dikenal dengan slogan "Baru" itu diusung tiga partai politik, Demokrat, PAN, dan Hanura. Mereka mengantongi delapan kursi di parlemen.

Baca juga: Tanggapi Bupati Jember, PDI-P: Tunjukkan, kepada Siapa Dia Mengeluarkan Uang...

Lalu, terdapat pasangan calon petahana Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman yang dikenal dengan pasangan "Harum". Mereka mengantongi dukungan dari Partai Golkar, PPP, dan Nasdem, dengan total 13 kursi di parlemen.

Kemudian, pasangan Lalu Makmur Said dan Badruttam Ahda atau "Muda" yang diusung Partai Gerindra, PKPI, dan Partai Berkarya. Mereka memiliki sembilan kursi di DPRD Kota Mataram.

Terakhir, pasangan Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan yang diusung PDI-Perjuangan dan PKS. Pasangan yang disebut "Salam" ini memiliki 10 kursi di DPRD.

"Semua calon yang mendaftar didukung parpol, jadi tidak ada jalur independen karena persyaratan dukungan tidak berhasil dipenuhi, dari 22.000 dukungan yang harus diperoleh, mereka hanya mampu 8.000 dukungan, jadi tidak ada jalur independen," kata Husni.

Terkait banyaknya paslon yang membawa massa saat pendaftaran, Husni mengaku telah berulang kali mengingatkan.

Namun, KPU Kota Mataram hanya memiliki wewenang pada area pendaftaran saja. KPU hanya mengiziinkan 40 orang termasuk pasangan calon untuk masuk ke dalam ruangan pendaftaran.

"Di luar itu kewenangan aparat kepolisian, TNI, Polisi, dan Pamong Praja, kami masih terus mengimbau dan mengingatkan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com