Nasib 13 perawat di RSUD Sulbar terkatung-katung usai bekerja selama lima bulan lebih.
Dari informasi yang diperoleh, mereka diberhentikan tanpa alasan yang jelas.
Selain diberhentikan, ke-13 perawat ini belum menerima insentif dan diminta keluar dari tempat penginapan yang selama ini dihuni sejak bertugas sebagai perawat.
Baca berita selengkapnya: 13 Perawat Pasien Corona Diberhentikan, Diminta Pergi Meski Honor Belum Dibayar 3 Bulan
Menurut Camat Sebatik Utara, Zulkifli, setiap hari harus menjadi pendatang haram atau imigran gelap karena masuk Negara Malaysia secara ilegal.
Hal ini dikarenakan jalan menuju kantor Camat Sebatik Utara, Nunukan, Kalimantan Utara, bakal menjadi wilayah Malaysia merujuk hasil pengukuran Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Juru Ukur Pemerintah Malaysia (JUPEM) pada Juni 2019.
"Pendatang haram itu istilah kita ketika kita rapat bersama BNPP, karena pergeseran patok yang terjadi membuat kantor Camat Sebatik Utara tidak memiliki jalan masuk, kan kalau kita masuk negara orang tanpa izin dan tanpa dokumen namanya illegal, istilah Malaysianya pendatang haram," ujarnya, dihubungi, Senin (7/9/2020).
Baca berita selengkapnya: Patok Batas Negara Bergeser, Papan Peringatan Dipasang Depan Kantor Camat
Berdasar data yang diperoleh, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir menjelaskan ancaman Covid-19 semakin meluas.
Saat ini jumlah anak dan bayi yang terinfeksi corona sedang meningkat.
"Angka kasus Covid-19 pada anak dan bayi setiap hari ada penambahan. Kemarin ada 22 pasien anak dan dua pasien bayi. Sehari sebelumnya bertambah 24 anak," kata Mimi kepada wartawan, Senin (7/9/2020).
Baca berita selengkapnya: Kasus Covid-19 di Riau Meluas, Hampir Sepekan Selalu Ada Anak Tertular
(Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi, Kontributor Semarang, Riska Farasonalia, Kontributor Polewali, Junaedi, Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor, Kontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani | Editor: Aprillia Ika, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.