Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Mengadu Ijazah Anak Ditahan, Ganjar: Urusane Sama Gubernur

Kompas.com - 07/09/2020, 18:58 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada sekolah di Jateng agar tidak menahan ijazah siswanya dengan alasan apapun.

Hal tersebut menyusul adanya aduan terkait sekolah yang menahan ijazah siswa yang diterima Ganjar terutama lewat media sosial.

Sekolah tersebut ada di beberapa wilayah di Jateng, salah satunya di Solo.

"Sebenarnya, itu enggak semuanya ditahan juga, ada yang kita temukan ternyata siswanya belum cap jempol, waktu pembagian tidak datang. Maka, suasana kebatinannya di publik lapornya ke saya beda. Tapi ada yang ditahan betul," kata Ganjar saat ditemui di kantornya, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Cegah Klaster Pilkada, Ganjar Minta Kampanye Dilakukan secara Daring

Ganjar tak ingin kasus penahanan ijazah yang terjadi di Solo kembali terjadi.

Dalam kasus itu, ada salah satu orangtua siswa mengeluh ke Ganjar melalui media sosial, terkait ijazah anaknya ditahan sekolah akibat belum melunasi administrasi.

Padahal, dia mengaku benar-benar dari warga kurang mampu dan berjanji akan menyicilnya.

"Saya langsung cek semalam, ternyata pihak sekolah jawabannya tidak menahan, silakan diambil. Terus soal nanti utangnya gimana, saya bilang yang membereskan Gubernur, tapi jangan ditahan," terangnya.

Ganjar memerintahkan seluruh Cabang Dinas Pendidikan di daerah melakukan pengecekan ijazah yang ditahan sekolah.

"Cabang Dinas Pendidikan di daerah saya minta cek semua sekolah, ada berapa ijazah yang belum diambil, bukan yang ditahan. Kalau ada yang niat menahan karena itu (belum bayar), kui urusane sama gubernur," tegasnya.

Baca juga: Ganjar Minta Seluruh Rumah Sakit di Jateng Identifikasi Gejala Happy Hipoxia

Tak hanya SMA/SMK atau SLB negeri, siswa dari sekolah swasta atau SMP juga sering menahan ijazah.

"Yang swasta ini sulit, kalau negeri misalnya SMP saya minta kabupaten/kota menyelesaikan, kalau tidak bisa baru saya bantu. Yang sulit itu swasta, saya berkali-kali berhadapan dengan sekolah swasta, tetap tidak bisa, dan harus bayar. Ini perlu negosiasi dengan mereka," terangnya.

Ganjar mengatakan, ia beberapa kali mengambil ijazah siswa dari sekolah swasta yang benar-benar tidak mampu.

"Tapi yang mampu ya jangan. Saya juga minta sekolah swasta, tolong perhatikan pada mereka yang tidak mampu. Kita tunjukkan keberpihakan kita. Kalau tetap saja tidak bisa, nanti saya yang bantu. Tak golekke coro moso ora iso (saya carikan cara masa tidak bisa)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com