Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Fakta Penangkapan Peracik Ganja Sintetis Beromzet Ratusan Juta di Kota Bandung

Kompas.com - 07/09/2020, 16:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi berhasil meringkus seorang pria berinisial RY (29) yang diduga merasik ganja sintetis jenis banana shoot.

RY mengaku kepada polisi telah beroperasi selama 2 tahun dan meraup keuntungan ratusan juta. 

Selain itu,  RY menyewa sebuah indekos di Jalan Terusan Babakan Jeruk 1, Kota Bandung, untuk dijadikan tempat produksi ganja sintetis itu.

"Kami lakukan pengembangan dan berhasil mengungkap pembuatnya ini," kata Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Pernah Dipenjara karena Tanam Ganja, Sopir Truk Ini Ditangkap Edarkan Sabu

Menurut Yoris, polisi sebelumnya telah menangkap seorang pengguna ganja sintetis racikan RY di wilayah Cimahi.

Dari keterangan pelaku itu, polisi melacak dan menangkap RY yang tercatat sebagai warga Kota Bandung.

Untung ratusan juta per tahun

Setelah dilakukan pemeriksaan, RY mengaku untung Rp 200 juta hingga Rp 300 juta per tahun dari berjualan ganja sintetis tersebut.

Di hadapan polisi, RY mengaku belajar cara meracik ganja sintetis dari media sosial.

"RY ini belajar dari medsos (media sosial) untuk meracik ganja sisntetis," kata Yoris.

Dijual ke Jawa, Kalimantan dan Sumatera

Sementara itu, selama dua tahun berjualan ganja sintetis, RY mengaku telah mengirim barang haram itu ke Jawa, Kalimantan dan Sumatera.

Semua pesanan dilakukan melalui media sosial dan dijual per kilo.

Baca juga: Peracik Ganja Sintetis Belajar di Medsos, Untung Bisa Rp 300 Juta

"Jualnya per kilo," ujar Yoris.

Saat ini, polisi tengah mendalami dugaan adanya keterlibatan RY dengan jaringan lebih besar.

"Diduga ini hanya tempat produksi saja, RY tak tinggal disini," ucap Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Cimahi Andri Alam.

(Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com