Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Bupati Jember, PDI-P: Tunjukkan, kepada Siapa Dia Mengeluarkan Uang...

Kompas.com - 07/09/2020, 15:43 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - DPC PDI-Perjuangan Jember angkat bicara terkait pernyataan Bupati Faida yang menyebutkan, butuh miliaran rupiah untuk mendapatkan rekomendasi maju di pilkada.

Mantan Ketua DPC PDI-P Jember yang mengusung Faida-Abdul Muqit pada Pilkada 2015, Tabroni masih ingat saat Faida mendaftar sebagai calon bupati di kantornya.

Saat itu, PDI-P menerima pendaftaran Faida yang berpasangan dengan Muqit. Pasangan itu didukung PDI-P, Nasdem, dan Hanura.

Mereka mengikuti ujian kepatutan dan kelayakan di tingkat provinsi sampai pusat.

“Dalam proses tersebut tidak ada uang satu rupiah pun yang dikeluarkan Faida agar rekomendasi turun pada dia,” kata Tabroni di DPC PDI-P Jember, Minggu (6/9/2020) malam.

Baca juga: Bupati Jember: Dengan Biaya Puluhan Miliar, Sulit Jadi Pemimpin yang Tegak Lurus

Tabroni heran dengan pernyataan Faida. Menurutnya, bupati yang maju lewat jalur independen di Pilkada Serentak 2020 itu melakukan kebohongan publik.

Ia meminta Faida membuktikan pernyataannya.

“Tunjukkan pada kami, kepada siapa dia mengeluarkan uang,” jelas dia.

Tabroni masih ingat pernyataan Faida saat mendapatkan rekomendasi dari PDI-P pada 2015. Saat itu, Faida menyebutkan, tak ada mahar politik.

“Kalau dia mengatakan butuh uang bermiliaran, kami PDI-P pada tahun 2015 mengeluarkan rekomendasi tanpa ada mahar satu rupiah pun,” jelas anggota DPRD ini.

Menurut Tabroni, anggota DPRD PDI-P di Jember dan Jawa Timur justru memberi bantuan dana untuk mendukung kampanye Faida.

Bahkan, DPP PDI-P juga memberikan dana kepada DPC PDI-P Jember untuk memenangkan pasangan Faida-Muqit.

Ketua DPD Nasdem Jember Marzuki juga heran dengan pernyataan Faida. Ia menegaskan, pernyataan bupati perempuan itu tak benar.

Faida, kata dia, juga pernah menyatakan tak ada mahar dalam pencalonnya pada 2015.

“2015 di pernyataan Faida ada, Nasdem sama PDI-P tanpa mahar,” kata Marzuki di KPU Jember, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Hendak Bertamu, Pria Ini Malah Perkosa Istri Temannya yang Sedang Mandi

Sebelumnya diberitakan, Bupati Jember Faida menyebutkan, butuh uang miliaran rupiah agar mendapatkan rekomendasi dari partai politik untuk maju di pilkada.

Pernyataan itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam webinar yang digelar lembaga riset sosial politik Cakra Wikara Indonesia pada 25 Agustus 2020.

Belakangan cuplikan video pernyataan Faida itu viral di aplikasi pesan instan WhatsApp.

Dalam video itu, Faida mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dukungan partai politik tak sebanding dengan pendapatan kepala daerah.

"Dengan biaya puluhan miliar, saya pastikan sulit untuk menjadi pemimpin yang tegak lurus, apabila mengawali pencalonan pilkada dengan cara yang kurang terhormat, membeli kesempatan,” kata Faida seperti dikutip dari video tersebut.

 

Saat dikonfirmasi, Faida mengaku tak berniat menyinggung siapa pun dengan pernyataan itu.

“Saya menyampaikan itu tidak untuk menyinggung siapa-siapa, tapi sebagai pengalaman pribadi,” kata Faida usai pendaftaran calon kepala daerah di KPU Jember, Minggu (6/9/2020).

Baca juga: Video Viral Bupati Jember Sebut Butuh Miliaran Rupiah untuk Dapat Rekomendasi Parpol

Menurutnya, pernyataan itu berasal dari pengalaman dan pandangan pribadi.

“Itu murni pandangan pribadi saya, orang boleh menyetujui dan boleh mengkritisi,” tutur dia.

(KOMPAS.com - Kontributor Jember, Bagus Supriadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com