Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Motif Kain Kapal Lampung Muncul di "Gerbang Kota" Amsterdam

Kompas.com - 07/09/2020, 11:26 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Motif tradisional khas Lampung, yakni Kain Kapal, menjadi insipirasi seni instalasi di Centraal Station yang merupakan "gerbang kota" Amsterdam di Belanda.

Kemunculan kekayaan tradisi Lampung di Benua Biru ini bermula dari foto yang diunggah oleh Robert Van Den Bos, Direktur Eppax Performing Arts (Belanda) di akun Facebook miliknya pada 27 Agustus 2020 lalu.

“The new Amsterdam subway station tiled with a traditional Indonesian Palepai (ship cloth) from the Lampung Province in Sumatera – Indonesia,” tulis Robert dalam akun Facebook.

Baca juga: Cara Pemuda di Lampung Hilangkan Stigma Kampung Begal

Dari foto Robert, seni instalasi tersebut terlihat ditampilkan di pintu masuk stasiun yang juga terkenal sebagai galeri seni dan "pintu gerbang" Amsterdam.

Motif khas Kain Kapal berupa border (batas) yang terdiri dari tiga lapis dan motif utama berupa jung atau kapal dengan ciri bentuk tegas dan bersiku mendominasi seni instalasi tersebut.

Motif utama lain dari Kain Kapal juga diberi porsi besar, yakni unsur bentuk manusia, tumbuhan dan rumah.

Robert yang dihubungi melalui e-mail menginformasikan bahwa seni instalasi itu karya Jennifer Tee, seniman Belanda keturunan Cina – Belanda yang lahir di Indonesia.

“Karya itu dibuat ada dua panel, masing-masing berukuran 3x9 meter. Ditampilkan pertama kali di Centraal Station Amsterdam pada tahun 2017,” kata Robert melalui e-mail, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Viral, Foto Wajah Wagub Lampung Disebut Mirip Bu Tejo di Film Tilik

Robert juga memberikan bantuan informasi mengenai karya seni instalasi ini dengan menghubungi produser dan sang seniman.

Sementara itu, sang seniman, Jennifer Tee mengatakan, karya itu berjudul “Tulip Palepai, navigating the river of the world”.

Jennifer mengungkapkan bahwa karyanya itu memang terinspirasi dari Kain Kapal yang adalah kain tradisional khas Lampung yang merepresentasikan kapal dan kehidupan manusia.

“Tulip dan Kain Kapal sangat berarti bagi saya pribadi. Ayah saya bersama orangtua dan saudara perempuannya naik kapal dari Indonesia ke Belanda. Kakek dari Ibu, setiap tahun naik kapal ke Amerika untuk berdagang umbi tulip,” kata Jennifer.

Jennifer mengakui fakta bahwa dia sangat terhubung dengan kapal, tulip, dan Indonesia.

Hal-hal itu membuatnya berpikir membuat sebuah karya yang bisa merangkum semua fakta-fakta itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com