Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kepolisian untuk Mengayomi, Bukan Meresahkan Keadaan Masyarakat..."

Kompas.com - 06/09/2020, 05:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Untuk biaya kuliah dan hidup

Menyusul kejadian itu, Syahrul mengatakan, ayahnya sangat terpukul.

Sapi yang diperkirakan melahirkan pada Oktober 2020 tersebut sedianya akan dijual untuk memenuhi biaya kuliah dan kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Ayah Syahrul kini tak bisa bekerja lantaran usia. Sedangkan ibunya hanya menjual kue untuk mencukupi kebutuhan hidup.

"Saat ini, ayah sudah tua, tidak bisa kerja keras lagi. Tentu sangat sedih ketika mengetahui sapi yang dipelihara selama ini mati," tutur dia pilu.

"Jadi induk sapi itu ketika melahirkan, maka anaknya dijual untuk biaya kuliah dan kebutuhan lainnya," kata dia.

Baca juga: Polisi Ganti Sapi Harga Rp 7 Juta untuk Samsuddin

Bermusyawarah, sapi akhirnya diganti

Ilustrasi sapiShutterstock Ilustrasi sapi
Usai sapinya tertembak, Syahrul mendatangi Mapolsek Pasimasunggu.

Polisi dan keluarga sempat bermusyawarah namun belum menemukan titik temu saat itu.

"Awalnya ayah saya ditawari uang Rp 3 juta, tapi saya tidak sepakat karena harga sapi Rp 10 juta," tuturnya.

Sekitar dua pekan setelah penembakan, polisi akhirnya mengganti sapi Samsuddin dan Syahrul.

Sapi yang diberikan senilai Rp 7 juta. Penyerahannya dilakukan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/9/2020).

Samsuddin pun setuju menerima sapi itu, walaupun secara ukuran lebih kecil dari sapinya yang mati tertembak.

Baca juga: Sapi Hilang Picu Bentrokan Petani dan Penggembala, 10 Orang Tewas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com