Setelah kejadian itu, ia mengaku sempat masih tak percaya jika dagangan dan dompetnya yang berisi uang Rp 400,000 itu telah raib.
Padahal, dagangan nasi bungkus itu merupakan titipan dari orang lain.
Dari hasil penjualannya itu, biasanya ia hanya mendapat untung Rp 50,000 untuk kebutuhan sehari-hari.
Karena tak tahu lagi harus menyetor uang pakai apa, ia bahkan sempat menangis saat berhenti di warung.
"Saya nangis waktu berhenti di warung karena mikir bagaimana nanti setorannya. Dagangan belum dibayar sudah dibawa kabur orang," ucapnya.
Baca juga: Gus Firjaun Mengaku Hanya Punya Uang Rp 4 Juta untuk Ikut Pilkada Jember, Ini Faktanya
Meski demikian, kini ia sudah mengikhlaskan dan tak akan lapor polisi.
"Kulo pasrah ikhlas lahir batin. Mboten laporan. Rejeki pun enten sing ngatur (Saya pasrah dan ikhlas. Rejeki sudah ada yang mengatur," ujarnya.
Warga yang iba dengan kondisi Mbah Ginem diketahui tak sedikit langsung datang ke rumahnya untuk memberikan bantuan.
Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.