Ia mengaku pertama kali naik pesawat, dirinya merasakan keringat dingin.
Harapan Aty ketika tiba di Jakarta terwujud. Ia pun lolos audisi dan menjadi kontestan ajang tersebut. Aty sukses menjadi grand finalis Dangdut Academy 2014.
Namun pada 2015, cobaan datang lagi. Sang ibu meninggal dunia. Tapi dirinya harus mengikhlaskan kepergian orang yang disayangi itu.
Pasca kehilangan ibu, Aty kembali bersemangat dan fokus pada karir.
Sejak mengikuti ajang Academy, ketika diundang tampil di acara, bayaran diperoleh sampai puluhan juta.
Hasil jerih payahnya selama ini kini membuakan hasil. Aty sudah bisa membeli barang mewah seperti rumah di Makassar, mobil, membuka cafe dan resto di Selayar serta beberapa usaha kecil di bidang kosmetik.
Rumah di Selayar sudah tidak ada. Sementara kedua saudaranya sudah bekerja. Kakak bekerja di Rumah Sakit Umum Makassar sementara adik kerja di cafe miliknya.
Kini Aty, hanya sesekali menyambangi tanah kelahirannya. Ia kembali jika 12 karyawannya di resto akan menerima upah.
Aty juga berencana akan membangun rumah di Tongke-tongke, Desa Lowa Selayar.
Tak semulus karirnya, kisah asmara Aty justru menyedihkan. Ia menjalin hubungan dengan seorang polisi. Keduanya pacaran selama tiga tahun.
Namun kisah asmara mereka kandas di tengah jalan lantaran pria tersebut ingkar janji menikahinya, serta malah kabur dengan barang-barang pemberian Aty.
"Kalau soal mantan saat ini saya no comment yang berlalu biarlah berlalu," ungkapnya.
Kepergian lelaki yang pernah dicintainya, kini Aty sudah menemukan calon imam. Tapi ia tidak menyebut nama dan asal kekasih barunya itu.
"Saya sekarang fokus sama yang baru dan Insya Allah akan menjadi imam buat saya. Rencananya akan melaksanakan resepsi pernikahan di Selayar dan Makassar," jelas Aty.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.