Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unpatti Muncul dan Mengaku Tak Diculik, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 04/09/2020, 20:24 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Muhamad Syahrul Wadjo, mahasiswa Universitas Pattimura Ambon yang sebelumnya dinyatakan diculik sekelompok orang tidak dikenal membuat pengakuan yang mengejutkan saat memberikan keterangan di kantor Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Jumat (4/9/2020) sore.

Dalam pengakuannya, Syahrul mengatakan, ia tidak pernah diculik dan juga ditodong dengan parang oleh kelompok yang sempat membawanya pergi dengan mobil.

Padahal, sejumlah rekannya yang ada di lokasi kejadian sempat melihat Sharul diseret dan sempat meminta ampun saat dibawa sejumlah orang tidak dikenal.

“Pada kesempatan ini perlu saya sampaikan atas nama Muhamd Syahrul Wadjo dalam persoalan tersebut mau memgklarifikasi sedikit soal isu yang berkembang di media sosial soal penculikan, perlu saya sampaikan bahwa soal penculikan itu tidak benar atau hoaks,” kata Syahrul, didampingi Kapolresta Pulau Ambon, Kombes Leo Surya Nugraha Simatupang, Kabid Humas Muhamad Roem Ohoirat.
Baca juga: Saksi: Mahasiswa Unpatti Diculik Pria Berbadan Tegap

Selain mengaku tidak diculik, ia juga mengaku tidak pernah ditodong dengan parang oleh orang yang membawanya secara paksa.

Selain itu, ia mengaku juga dibawa pulang secara baik-baik.   

“Karena pada prinsipnya saya dipulangkan secara baik-baik oleh karena itu perlu saya sampaikan bahwa semoga tidak ada isu-isu yang merugikan saya secara pribadi itu yang perlu saya sampaikan saat ini, mohon maaf,” ungkap dia.

Dia membeberkan kejadian itu bermula saat ia sedang berjalan dari Sekretariat Hukum menuju Sekretariat Ekonomi Universitas Pattimura yang menjadi lokasi kejadian di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon.

Saat itu ia bertemu dengan dua rekannya Fahmi Rizal Kilrey dan Haikal. Kemudian, ada mobil pribadi mengikuti dari belakang.

Lalu, ada dua ornag yang turun dari mobil dan langsung mengambil paksa dirinya dan dimasukan ke dalam mobil.

 

“Jadi, saat saya nengok ke belakang ada mobil satu saya bilang ke (teman) jalan sudah kondisi tidak beres, lalu mobilnya hampiri saya, lalu dua orang turun dari mobil lalu tangkap saya,” kata dia.

Syahrul mengaku, di dalam mobil tersebut, ada seseorang yang ternyata ia kenali sebagai seniornya di organisasi.

Sedangkan satunya lagi mengaku sebagai seniornya. Dari lokasi kejadian, ia lalu dibawa untuk diinterogasi di kawasan Lapiaso.

“Setelah itu, kami ke Batu Koneng untuk makan nasi kuning lalu kami ke Passo isi bensin, setelah itu ada yang keluar terima telepon lalu setelah itu saya dibawa pulang, ditaruh di depan Kantor Desa Poka,” kata dia.

Baca juga: Seorang Mahasiswa Diculik Usai Demonstrasi, Polisi: Korban Mengaku Dipukuli

“Jadi, di depan Indomaret saya ketemu salah satu teman saya di kampus, saya turun di depan Pemda 3, saya turun di situ lalu saya berjalan ke Sekretariat Ekonomi, tidur di salah satu rumah senior, paginya baru saya balik ke sekretariat ekonomi,” tambah dia.

Ia mengaku, tidak datang langsung ke Sekretariat Ekonomi untuk menemui rekan-rekannya karena takut ada polisi di sana.

“Karena saya takut ada polisi cari saya soal demo kemarin di kantor gubenrur,” kata dia.

Syahrul sendiri baru memberikan keterangannya ke wartawan setelah sehari menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

Selama menjalani pemeriksaan hingga rekonstruksi kasus, pihak keluarga tidak diizinkan menemui Syahrul.

Begitu pun kuasa hukum tidak dizinkan melakukan pendampingan sejak diperiksa hingga rekonstruksi.

Syahrul juga sempat bermalam di Polresta Pulau Ambon dan tidak dikembalikan setelah rekonstruksi dilakukan.

Baca juga: Setelah Demo di Kantor Gubernur Maluku, Mahasiswa Diculik, Dipukuli, lalu Dilepaskan

Diberitakan sebelumnya, aksi penculikan Muhamad Syahrul Wadjo, salah seorang mahasiswa Universitas Pattimura Ambon terjadi di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon, tak jauh dari Sekretariat Komisariat Ekonomi Unpatti pada Rabu pukul 22.20 WIT.

Aksi penculikan itu terjadi setelah korban bersama rekan-rekannya menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Maluku pada Rabu kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com