Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Santri Bersaing dengan Kiainya Sendiri di Pilkada Jember

Kompas.com - 04/09/2020, 20:11 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Pesta demokrasi Pilkada Jember dimeriahkan pasangan calon dari kalangan kiai dan santri.

Uniknya, bakal calon wakil bupati Ifan Ariadna harus bertarung melawan kiainya yang juga maju sebagai wakil bupati, Balya Firjaun Barlaman.

Ifan pernah belajar di Pondok Pesantren Assidiqie milik Gus Firjaun.

Ifan Ariadna merupakan pendamping dari calon bupati Abdussalam. Pasangan ini diusung PKB, PDI-P, PAN, Perindo, Golkar, dan Partai Berkarya versi Muchdi PR.

Sedangkan Gus Firjaun mendampingi Hendy Siswanto yang diusung Partai Nasdem, Gerindra, PKS, Demokrat, PPP, dan Berkarya versi Tomy Soeharto.

Baca juga: Pakai Kereta Kencana, Paslon Gus Yani-Aminatun Daftar ke KPU Gresik

"Itu hak santri, saya tidak ingin menghalangi," kata Gus Firjaun di Kantor KPU Jember, Jumat (4/9/2020).

Gus Firjaun mengakui Ifan pernah belajar di pesanren miliknya. Namun, dirinya belum pernah mengajar Ifan secara langsung.

"Saya juga baru tau kalau Ifan pernah mondok di sana, karena saya lama di Kediri," jelas dia.

Gus Firjaun pun tak masalah salah satu santrinya juga maju di Pilkada Jember. Menurutnya, hal itu tak akan memecah suara para alumni pesantren. Sebab, alumni pesanren telah solid mendukungnya.

Gus Firjaun mengaku, Ifan pernah meminta restunya. Saat itu, Gus Firjaun belum memutuskan maju di Pilkada Jember.

"Saya sampaikan dia masih muda, pengalaman politik mungkin belum banyak. Sementara di Jember kondisi begini, petahana maju lewat independen, semakin banyak calon, peluang petahana untuk jadi semakin besar," jelas dia.

 

Kendati demikian, Gus Firjaun tak mempermasalahkan dirinya harus bersaing dengan santrinya.

"Siapapun yang menang nanti, silahkan, yang penting sungguh-sungguh bermain, jangan bermain sungguh- sungguh, Kalau bermain sungguh sungguh, kawan bisa jadi lawan," ucapnya.

Sementara itu, Ifan Ariadna menegaskan dirinya bukan santri melawan kiai. Namun, berkontestasi secara sehat dalam pesta demokrasi.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Bupati Halmahera Timur Jatuh Pingsan Saat Orasi Politik

“Saya santri tapi takdzim pada kiai dalam hal menimba ilmu, tapi ini ranah politik," kata Ifan Ariadna saat ditemui terpisah.

Menurut dia, warga harus membedakan antara menimba ilmu agama di pesantren dengan dunia politik. Dia menilai, dalam iklim demokrasi, semua orang saling berkontestasi di pilkada.

Ifan juga telah tiga kali bertemu Gus Firjaun memohon doa restu.

"Beliau merestui dan mendoakan agar bisa sukses di Pilkada Jember,” pungkas dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com