Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berangkat dari Ponpes Tempat Ayahnya Belajar, Bupati Malang Mendaftar ke KPU

Kompas.com - 04/09/2020, 17:46 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) mendaftar ke KPU Kabupaten Malang pada Jumat (4/9/2020).

Sanusi-Didik diusung partai politik yang tergabung dalam Koalisi Malang Makmur.

Pasangan petahana itu berangkat dari Pondok Pesantren Pendidikan dan Perguruan Agama Islam (PPAI) Ketapang, Kabupaten Malang, yang berjarak sekitar 3,5 kilometer dari kantor KPU.

Mereka menuju Kantor KPU dengan mengendarai mobil.

Sanusi mengatakan, PPAI dipilih sebagai tempat pemberangkatan karena ayahnya pernah mondok di pondok pesantren itu.

"Kami sengaja berangkat dari PPAI karena PPAI pondoknya ayah saya. Jadi ada sejarahnya kenapa kok PPAI, karena dulu orang tua mondok di sana," kata Sanusi di lokasi, Jumat.

Baca juga: Pilkada Malang, Pasangan Sanusi-Didik Deklarasi Virtual dari Lembah Tumpang

Sanusi dan timnya sudah menyusun visi dan misi yang terangkum dalam Malang Makmur. isi misi itu meliputi pendidikan, kesehatan, ekonomi, pariwisata dan lingkungan hidup.

"Visi misi yang kita usung, yang akan kita berikan kepada masyarakat terangkum dalam Malang Makmur," jelasnya.

Sanusi merupakan calon petahana. Ia menjabat sebagai bupati menggantikan Rendra Kresna yang terseret kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sanusi yang semula kader PKB berlabuh ke PDI-P untuk mendapatkan surat rekomendasi pencalonannya.

Sedangkan wakilnya, Didik Gatot Subroto merupakan Ketua DPC PDI-P Kabupaten Malang yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malang.

Pasangan itu diusung koalisi Malang Makmur yang terdiri dari PDI-P, Partai Gerindra, PPP, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai NasDem.

 

Sekretaris DPD PDI-P Jawa Timur Sri Untari mengatakan, Pilkada Kabupaten Malang merupakan salah satu prioritas. Pihaknya menargetkan kemenangan di daerah yang menjadi basisnya itu.

"Malang adalah bagian dari target kami untuk menang. Sehingga menunggu sendiri (proses pendaftaran) sampai selesai. Kami berniat untuk menang," katanya.

Baca juga: Viral, Video Ibu di Malang Cambuki Anaknya karena Tak Kunjung Paham Saat Diajari Matematika

"Target kemenangan di atas 60 persen," tegasnya.

Karena berada di situasi pandemi Covid-19, Sri Untari akan memelajari model kampanye yang sesuai. Sebab, pelaksanaan kampanye harus melalui protokol kesehatan Covid-19.

"Semua orang belum pernah pilkada di masa pandemi. Ini Pilkada di masa pandemi, maka kita akan berjalan learning by doing. Kira-kira caranya begini, ternyata tidak cocok, kita akan rubah seiring waktu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com