Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga di Bali Tiba-tiba Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa

Kompas.com - 04/09/2020, 15:22 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARANGASEM, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Banjar Dinas Kecicang Islam, Desa Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, kehilangan indra penciuman dan perasa.

Kepala Dinkes Karangasem Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, gejala ini dialami warga dalam beberapa bulan terkahir dan tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. 

"Memang benar ada banyak warga yang mengalami gangguan penciuman itu sejak Januari 2020 sampai kemarin," kata Bagus saat dihubungi, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Ternyata Segini Harga Aglonema hingga Jadi Incaran Para Pencuri

Bagus tidak bisa memastikan jumlah pasti warga yang kehilangan penciuman dan perasa.

Sebagian warga kini telah sembuh dan rata-rata pulih dengan sendirinya. Kini, tinggal dua warga yang mengalaminya.

"Jumlah tidak sampai ratusan karena rata-rata ringan dan sembuh sendiri," ujar Bagus.

Baca juga: Berawal dari Hobi, Pasangan Ini Raup Omzet Rp 20 Juta Per Bulan dari Jualan Aglonema

Ia mengatakan, warga di desa itu tidak terindikasi terpapar Covid-19. Sebab tidak ada keluhan lain selain hilangnya indra penciuman.

Mereka tak mengalami batuk, flu, demam, atau gangguan pernapasan lainnya. Para warga ini hanya tak bisa mencium.

Tak ada keluhan lain-lain kecuali gangguan itu. Mereka melakukan pengobatan tradisional, melakukan perilaku hidup bersih, sehat, dan mengikuti anjuran pemerintah.

"Kita lacak dan dari 4.000 warga (populasi) di sana, tinggal dua yang mengalaminya, dan dia sudah membaik," kata Bagus.

Dinas Kesehatan Karangasem langsung melakukan edukasi ke warga untuk terus menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker.

Ia menduga warga kehilangan indra penciuman karena khawatir hingga memengaruhi pikiran mereka.

"Dia tak ada batuk, pilek dan demam, tidak mengarah ke sana (Covid-19). Bisa saja karena psikis pikiran, karena reseptor di hidung tak ada tersumbat. Karena kalau Covid, di saluran napas pasti ada keluhan," katanya.

Di desa tersebut memang sempat ada empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, mereka kini sudah sembuh.

Warga yang kontak erat dengan pasien Covid juga sudah selesai melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com