KOMPAS.com- JIM (19), pria asal Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas gantung diri.
Sebelum mengakhiri hidupnya, JIM sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada temannya, JN.
Dia meminta agar pesan terakhir tersebut tidak dihapus.
"Dalam chatting tersebut dia menulis, 'terima kasih untuk semuanya. Mohon jangan dihapus chat ini. Kumohon jangan, karena ini chat terakhir dariku. Jangan dihapus'," ungkap Kapolsek Kupang Tengah Ipda Elpidus Kono Feka kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (3/9/2020).
Baca juga: Pengemudi Ojek Tewas Gantung Diri, Sempat Kirim Pesan Terakhir kepada Temannya
Kondisinya sudah meninggal dunia dengan leher tergantung tali plastik yang ditambatkan di tiang rumah.
Nenek JIM yang pertama mengetahui kejadian itu langsung membangunkan saudari JIM dan tetangganya.
Setelah menurunkan jenazah, mereka lalu melapor kepada polisi.
Baca juga: Sapi Bunting Ditembak Polisi hingga Mati, Pemilik: Padahal untuk Biaya Kuliah dan Hidup
Polisi kemudian datang untuk memeriksa saksi-saksi.
Pada hari sebelumnya, Rabu, JIM sempat terlihat makan di rumah pukul 13.00 WITA.
Namun setelahnya dia pergi tanpa pamit dan ditemukan meninggal pada dini hari.
Menurut pemeriksaan luar, tidak ada tanda penganiayaan pada diri JIM.
"Keluarga menolak dilakukan otopsi. Keluarga juga menerima kematiannya sebagai musibah," ujar Elpidus.
Baca juga: Kisah Kakek Salimin, Tewas dan Hangus Terbakar di Tumpukan Sampah, Diduga Sempat Pingsan
"Hasil pemeriksaan terhadap saksi, diduga karena depresi dan tertekan. Karena sebelum kejadian tersebut, temannya melihat dia mengkonsumsi miras (minuman keras) dan menelepon seseorang," ujar dia.
JIM sudah sejak kecil tinggal di rumah kakeknya. Dia tinggal bersama nenek dan saudarinya.
JIM bekerja sebagai sopir ojek.
"Selama ini dia tinggal bersama kakeknya semenjak berumur satu tahun karena ibunya bekerja di Malaysia. Sehingga kurang mendapatkan perhatian," kata Kapolsek.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.