Polisi kemudian datang untuk memeriksa saksi-saksi.
Pada hari sebelumnya, Rabu, JIM sempat terlihat makan di rumah pukul 13.00 WITA.
Namun setelahnya dia pergi tanpa pamit dan ditemukan meninggal pada dini hari.
Menurut pemeriksaan luar, tidak ada tanda penganiayaan pada diri JIM.
"Keluarga menolak dilakukan otopsi. Keluarga juga menerima kematiannya sebagai musibah," ujar Elpidus.
Baca juga: Kisah Kakek Salimin, Tewas dan Hangus Terbakar di Tumpukan Sampah, Diduga Sempat Pingsan
"Hasil pemeriksaan terhadap saksi, diduga karena depresi dan tertekan. Karena sebelum kejadian tersebut, temannya melihat dia mengkonsumsi miras (minuman keras) dan menelepon seseorang," ujar dia.
JIM sudah sejak kecil tinggal di rumah kakeknya. Dia tinggal bersama nenek dan saudarinya.
JIM bekerja sebagai sopir ojek.
"Selama ini dia tinggal bersama kakeknya semenjak berumur satu tahun karena ibunya bekerja di Malaysia. Sehingga kurang mendapatkan perhatian," kata Kapolsek.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.