Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesaat Sebelum Tewas, Pria Ini Kirim Pesan ke Temannya: Jangan Hapus Chat Ini

Kompas.com - 04/09/2020, 10:48 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Tidak ada kekerasan

Polisi kemudian datang untuk memeriksa saksi-saksi.

Pada hari sebelumnya, Rabu, JIM sempat terlihat makan di rumah pukul 13.00 WITA.

Namun setelahnya dia pergi tanpa pamit dan ditemukan meninggal pada dini hari.

Menurut pemeriksaan luar, tidak ada tanda penganiayaan pada diri JIM.

"Keluarga menolak dilakukan otopsi. Keluarga juga menerima kematiannya sebagai musibah," ujar Elpidus.

Baca juga: Kisah Kakek Salimin, Tewas dan Hangus Terbakar di Tumpukan Sampah, Diduga Sempat Pingsan

Diduga depresi

Ilustrasituaindeed Ilustrasi
Berdasarkan pemeriksaan saksi, diduga JIM bunuh diri karena depresi.

"Hasil pemeriksaan terhadap saksi, diduga karena depresi dan tertekan. Karena sebelum kejadian tersebut, temannya melihat dia mengkonsumsi miras (minuman keras) dan menelepon seseorang," ujar dia.

JIM sudah sejak kecil tinggal di rumah kakeknya. Dia tinggal bersama nenek dan saudarinya.

JIM bekerja sebagai sopir ojek.

"Selama ini dia tinggal bersama kakeknya semenjak berumur satu tahun karena ibunya bekerja di Malaysia. Sehingga kurang mendapatkan perhatian," kata Kapolsek.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com