Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pelaku Tusuk 2 Tetangga dan Sekap Kedua Orangtuanya di Tasikmalaya

Kompas.com - 04/09/2020, 10:40 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - UW (33), pelaku penusukan ibu dan anak di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, sempat berteriak mengaku kerasukan sebelum menyerang para korban yang sedang berada di dalam rumahnya.

Sampai akhirnya pelaku membabi buta menusukkan pisau yang dipegangnya ke dada ibu dan anak tersebut.

"Pelaku sempat mengaku kerasukan dan teriak-teriak sebelum masuk ke dalam rumah untuk menusuk kedua korban. Kedua korban ditusuk di bagian dada sampai anaknya meninggal dunia di rumah sakit," jelas Mamat Durahmat, salah seorang saksi mata, Jumat (4/9/2020).

Mamat menambahkan, setelah menusuk dua tetangganya, pelaku menyekap kedua orangtuanya di toilet rumah yang tak jauh dari lokasi kejadian. Setelah itu, pelaku kabur dan bersembunyi di atas plafon.

Baca juga: Pamer Pisau, Pria Ini Tusuk 2 Warga hingga 1 Tewas dan Sekap Orangtuanya di Toilet

Anggota kepolisian dan masyarakat akhirnya bisa mengamankan pelaku meski sempat terjadi perlawanan saat akan ditangkap.

"Sempat sembunyi di plafon rumahnya, rumahnya tak jauh di rumah korban juga. Mereka itu masih saudaraan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman, mengatakan pihaknya langsung memeriksa pelaku untuk mengetahui motif pembunuhan itu.

Namun, hasil pemeriksaan sementara pelaku terkadang menjawab ngawur.

"Kita sudah sempat periksa tersangka. Tapi kadang nyambung ngomongnya, kadang tidak. Kita akan minta medis mendampingi," tambah Yusuf.

Yusuf menduga tersangka mengalami gangguan jiwa.

Namun untuk memastikannya harus menunggu keterangan medis.

Pihaknya pun akan segera meminta bantuan psikiater untuk memastikan apakah korban mengalami gangguan kejiwaan atau masih normal.

"Memang selama ini tak masuk akal jawaban dari pelaku. Pelaku mengaku mendapatkan bisikan gaib supaya untuk menusuk korban," ungkapnya.

Sebelumnya, Siti Maesaroh (53) dan anaknya, Dede Eman (34), warga Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, tiba-tiba ditusuk oleh keponakannya sendiri berinisial UW (33) tanpa sebab di rumah korban, Rabu (2/9/2020) tengah malam tadi.

Kedua korban terluka parah di dada dan langsung dibawa ke rumah sakit. Namun nahas Dede Eman meninggal dunia karena jantungnya tertusuk.

Baca juga: Identitas Jenazah Gadis di Tasikmalaya yang Penuh Luka di Kolam Ikan

Sedangkan, ibunya sampai sekarang masih kritis dan mendapatkan perawatan intensif dari tenaga medis di Rumah Sakit Prasetya Bunda, Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Rahmat Durahmat (55), di lokasi kejadian, Kamis (3/9/2020) dini hari, mengatakan, peristiwa itu berawal saat pelaku sedang memamerkan dan mempertajam pisau baru di dekat rumah korban. Tiba-tiba pelaku menusuk kedua korban tanpa alasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com