Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ayah Sudah Tua dan Tak Bisa Bekerja Keras, Tentu Sedih Sapinya Mati Ditembak Polisi"

Kompas.com - 04/09/2020, 10:16 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Aksi arogan diduga dilakukan oknum anggota Polsek Pasimasunggu Brigpol M.

Pasalnya, saat mengetahui sapi milik warga masuk di kawasan Asrama Polisi bukannya diusir malah ditembak mati.

Sapi tersebut diketahui milik Samsuddin (74), seorang warga Desa Kembang Ragi, Kecamatan Pasimasunggu, Selayar, Sulawesi Selatan.

Akibat ulah oknum polisi itu, rencana Samsuddin menjual sapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai pendidikan anaknya kini pupus.

Baca juga: Hendak Dijual untuk Uang Kuliah Anaknya, Sapi Milik Samsuddin Malah Ditembak Polisi

Sebab, indukan sapi yang diketahui tengah bunting itu kini telah mati.

"Jadi induk sapi itu ketika melahirkan, maka anaknya dijual untuk biaya kuliah dan kebutuhan lainnya. Saat ini ayah itu sudah tua, tidak bisa kerja keras lagi. Tentu sangat sedih ketika mengetahui sapi yang dipelihara selama ini mati," kata anak Samsuddin, Syahrul, saat dikonfirmasi, Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Syahrul mengatakan, insiden penembakan hewan ternak ayahnya itu dilakukan pada Minggu 16 Agustus 2020 lalu.

Setelah kejadian itu sempat dilakukan upaya mediasi.

Namun, hingga saat ini oknum polisi tersebut belum juga memberikan kejelasan terkait biaya ganti rugi.

 

"Awalnya ayah saya ditawari uang Rp 3 juta. Tapi saya tidak sepakat karena harga sapi Rp 10 juta," tuturnya.

"Namun sampai saat ini belum ada penggantinya. Harapannya semoga pihak polisi cepat bertindak karena kami juga butuh," tambah Syahrul.

Baca juga: Mahasiswa Diculik dan Dianiaya Usai Demo, Kuasa Hukum Temukan Kejanggalan Penanganan Polisi

Sementara Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud saat dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui informasi tersebut.

Sebagai penyikapannya, pihaknya berjanji akan memberikan sanksi disiplin kepada oknum polisi yang bersangkutan.

Namun saat disinggung terkait uang ganti rugi kepada pemilik sapi, ia tidak tahu menahu.

"Saya kurang tau soal hal tersebut," tuturnya.

Penulis : Kontributor Bulukumba, Nurwahidah | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com