Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Mahasiswa di Ambon Diculik Usai Demo | Isu Dukun Santet Jelang Pilkada

Kompas.com - 04/09/2020, 06:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

“2019 lalu saya rangking dua, tapi gagal berangkat juga saat tes kesehatan kedua. Tahun ini saya malah rangking pertama dan juga gagal berangkat hanya karena difitnah terkonfirmasi positif corona,” kata Anggie melalui sambungan telepon, Selasa (1/9/2020).

Saat itu, dirinya mengaku terpukul dengan kegagalan itu. Namun, berkat bantuan orangtua, saudara-suadara dan teman-temannya, ia berhasil move on kembali.

Baca juga: Cerita Anggie 2 Kali Gagal Masuk Akpol, Daftar ke UI

4. Nasib Samsuddin, ingin jual sapi untuk biaya kuliah anaknya, tapi...

Samsuddin, warga Desa Kembang Ragi, Kecamatan Pasimasunggu Selayar, Sulawesi Selatan, pasrah setelah induk sapi miliknya ditembak mati oleh anggota Polsek Pasimasunggu Brigpol M. Induk.

Menurut Samsuddin, sapi tersebut merupakan satu-satunya harapan bagi Samsuddin yang ketika dijual akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya kuliah anaknya.

"Jadi induk sapi itu ketika melahirkan, maka anaknya dijual untuk biaya kuliah dan kebutuhan lainnya. Saat ini ayah itu sudah tua, tidak bisa kerja keras lagi. Tentu sangat sedih ketika mengetahui sapi yang dipelihara selama ini mati," kata Syahrul, saat dikonfirmasi, Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Hendak Dijual untuk Uang Kuliah Anaknya, Sapi Milik Samsuddin Malah Ditembak Polisi

5. Jadi sales semen, oknum polisi tak setorkan uang Rp 1,7 miliar

Irsan Gusfrianto kuasa hukum dari PT Semen Baturaja saat membuat laporan di Polda Sumatera Selatan. Ia melaporkan seorang oknum polisi inisial DS lantaran telah menggelapkan uang setoran penjualan semen yang mencapai Rp1,7 miliar.HANDOUT Irsan Gusfrianto kuasa hukum dari PT Semen Baturaja saat membuat laporan di Polda Sumatera Selatan. Ia melaporkan seorang oknum polisi inisial DS lantaran telah menggelapkan uang setoran penjualan semen yang mencapai Rp1,7 miliar.

Oknum polisi berinisial DS diduga melakukan kasus penggelapan uang senilai Rp 1,7 miliar ke Polda Sumatera Selatan.

Laporan itu dibuat oleh Irsan Gusfrianto selaku kuasa hukum dari PT Semen Baturaja, dengan nomor laporan LPB/650/Ieks/2020SPK, pada Rabu (2/9/2020).

Menurut Irsan, DS merupakan oknum polisi yang bertugas di Polsek Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Saat itu, PT Semen Baturaja selaku distributor mempercayakan DS menjadi seorang sales untuk memasok semen ke toko bangunan di Kabupaten Ogan Ilir.

Baca juga: Oknum Polisi Menyambi Jadi Sales Semen, Uang Rp 1,7 Miliar Tak Disetorkan

(Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty, Kontributor Bulukumba, Nurwahidah, Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa, Teuku Muhammad Valdy Arief, Candra Setia Budi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com