Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Diculik dan Dianiaya Usai Demo, Kuasa Hukum Temukan Kejanggalan Penanganan Polisi

Kompas.com - 04/09/2020, 05:40 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Mikat Albar Ipaenin, selaku kuasa hukum Muhamad Syahrul Wadjo, seorang mahasiswa korban penculikan di Ambon menemukan adanya kejanggalan dalam proses rekonstruksi yang dilakukan pihak kepolisian.

Pasalnya, korban tidak diberikan izin mendapat pendampingan hukum saat proses rekonstruksi berlangsung.

"Ini kejanggalannya, harusnya sesuai prosedur kuasa hukum harus ikut mendampingi," kata Mikat kepada wartawan di halaman Mapolres Pulau Ambon, Kamis (3//9/2020).

Menurutnya, alasan polisi menolak kuasa hukum untuk mendampingi korban juga tidak jelas dan berubah-ubah.

Baca juga: Kapolda Maluku Perintahkan Bentuk Tim Khusus Usut Kasus Penculikan Mahasiswa

Awalnya, dianggap karena tidak ada surat kuasa. Sementara itu setelah surat kuasa dipenuhi, polisi juga tetap menolaknya.

"Surat kuasa itu melalui lisan juga tidak apa-apa, tapi polisi tidak mau. Sekarang kita sudah siapkan surat kuasa, mereka juga tidak mau kita mendampingi korban termasuk menemuinya," ungkapnya.

"Saya tidak mau berkesimpulan tapi ini memang agak janggal," tambahnya.

Seperti diketahui, seorang mahasiswa Universitas Pattimura Ambon bernama Muhamad Syahrul Wadjo menjadi korban penculikan pada Rabu (2/9/2020) malam.

Korban diculik menggunakan mobil oleh sekelompok orang tak dikenal usai melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Maluku.

Setelah dilaporkan kepada polisi, pada Kamis (3/9/2020) pagi sekitar pukul 06.00 WIT, korban dilepaskan. Selama diculik itu, korban mengaku sempat mendapat penganiayaan.

Saat ini, korban dan sejumlah rekannya sedang menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

 

Polisi bentuk tim khusus

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, untuk memburu pelaku penculikan itu polisi sudah membentuk tim khusus.

Dengan adanya tim tersebut, diharapkan pelaku segera bisa ditangkap dan motifnya bisa diungkap.

“Bapak Kapolda telah memerintahkan untuk dibuat tim khusus,” kata Roem, kepada Kompas.com, via telepon seluler, Kamis.

“Jadi, dari Polda ini akan membackup, yang jelas Bapak Kapolda telah perintahkan kasus ini harus diusut tuntas, bahkan tadi Dirkrimum yang tidak ada di TKP diminta ke sini,” tambah dia.

Baca juga: Saksi: Mahasiswa Unpatti Diculik Pria Berbadan Tegap

Sementara itu saksi mata dan juga rekan korban, Fadel Ibrahim mengatakan, saat kejadian itu pelaku sulit dikenali. Sebab, menggunakan masker dan topi.

Namun demikian, dari ciri fisiknya diketahui berbadan kekar dan posturnya tinggi.

“Dong (mereka) pakai masker dan topi, tapi semua badan besar dan tinggi,” kata Fadel

Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com