Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Mahasiswa yang Positif Covid-19, UPN Veteran Yogyakarta Hentikan Ujian Tatap Muka

Kompas.com - 03/09/2020, 22:42 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Program Magister Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta dinyatakan positif Covid-19.

Sebelum diketahui terjangkit virus corona, mahasiswa ini sempat mengikuti ujian tesis secara tatap muka pada 31 Agustus 2020.

Kasubag Kerja Sama dan Humas UPN Veteran Yogyakarta, Markus Kusnardijanto, membenarkan hal tersebut.

"Iya benar. Jadi itu mahasiswa S2 Teknik Perminyakan," kata Markus saat dihubungi, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Demi Biaya Skripsi, Mahasiswa PTS di Makassar Jual Ganja

Markus memastikan, UPN Veteran Yogyakarta sudah menerapkan protokol kesehatan saat ujian tesis berlangsung.

Setiap orang yang terlibat dalam ujian itu juga telah diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk ke ruangan.

Selain itu saat pelaksanaan ujian, tempat duduk juga diatur berjarak.

Menurut Markus, saat diperiksa suhu tubuh mahasiswa itu normal.

"Tidak ada gejala, suhu tubuhnya normal. Jadi mahasiswa itu OTG (Orang Tanpa Gejala), kalau OTG kita kan tidak tahu, suhunya ya normal," urainya.

Baca juga: Setelah Demo di Kantor Gubernur Maluku, Mahasiswa Diculik, Dipukuli, lalu Dilepaskan

Mahasiswa itu baru diketahui telah terjangkit virus corona setelah swab tenggorokannya diperiksa.

Pemeriksaan dilakukan karena mahasiswa itu hendak pergi ke luar negeri untuk bekerja.

"Ketahuannya setelah, yang bersangkutan kan mau dinas ke Hungaria, kan harus tes dulu itu. Surat kita terima dari salah satu RS di Yogyakarta, 31 Agustus malam, hasilnya positif Covid," tegasnya.

Mengetahui hal tersebut, UPN Veteran Yogyakarta kemudian menelusuri orang yang pernah kontak dengan mahasiswa itu.

Rektor UPN Veteran Yogyakarta sudah mengeluarkan surat yang memerintahkan dosen penguji mahasiswa program magister itu untuk mengisolasi diri dan memeriksakan swab tenggorokannya.

"Jadi ada empat dosen penguji. Dua tenaga pendidik yang melayani, kemudian yang bersangkutan juga bertemu dengan dua dosen lain. Melalui surat perintah rektor untuk isolasi dan dijadwalkan test swab, rencananya besok pagi," kata Markus.

Baca juga: Dibayar Rp 2 Juta untuk Biaya Wisuda, Mahasiswa Antar Sabu Senilai Hampir Rp 800 Juta

Dari penelusuran pihak UPN, mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19 ini usai ujian sempat bertemu dengan mahasiswa lainnya.

Mahasiswa yang bertemu dengan mahasiswa S2 tersebut berjumlah delapan orang.

"Yang bersangkutan setelah ujian, di bawah ketemu dengan mahasiswa S1, ngobrol. Ada delapan mahasiswa yang sudah kita minta karantina dan rapid, hasilnya sudah keluar dua orang non-reaktif," sebut Markus.

Disampaikanya mahasiswa yang non-reaktif tetap diminta untuk isolasi mandiri selama 14 hari.

Baca juga: Kata Peneliti UGM soal Temuan Mutasi SARS-CoV-2 dan Tingginya Kasus di DIY dan Jateng

Jika nantinya dari enam orang mahasiswa lainya ada yang reaktif maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan.

"Kita selama ini daring, tapi kita ini mencoba tatap muka dengan menerapkan protokol. Tapi ya kembali lagi yang namanya OTG kita kan enggak ngerti, sudah di thermogun normal," ungkapnya.

Setelah adanya temuan ini, ujian tatap muka di UPN Veteran Yogyakarta dihentikan. Ujian akan kembali berlangsung secara daring.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com