Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Klaster Baru Corona Meningkat, Ruang Isolasi RS di Jabar Terisi 40 Persen

Kompas.com - 03/09/2020, 21:31 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sudah satu bulan keterisian ruang isolasi rumah sakit meningkat 10 persen, dari angka awal 30 persen menjadi 40 persen. Hal tersebut dikarenakan adanya tren klaster baru yang ditemukan.

"Nah, ada kenaikan secara tren klaster baru kami temukan sehingga kapasitas di ruangan isolasi rumah sakit sekarang ada di angka 40-an persen tadinya kita stabil di angka 30-an tapi sudah satu bulan agak naik," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, usai Rapat Koordinasi di Mapolda Jabar, Kamis (3/9/2020).

Menurut pria yang akrab disapa Emil, indikasi kenaikan ini berbanding lurus dengan pergerakan di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini.

Baca juga: Klaster Baru Corona di Kabupaten Tangerang, dari Perusahaan, Guru Ngaji hingga Klinik

"ini mengindikasikan ada kenaikan yang berbanding lurus memang dengan pergerakan, jadi AKB ini pemulihan ekonomi memang tidak bisa dihindari dan tidak kita duga, tidak mungkin pergerakan dinormalisasi terus kasus turun," kata Emil.

"Dari awal kita tidak melihat arahnya ke sana, yang kita harapkan adalah ekonomi jalan tapi naiknya itu dalam kategori terkendali lah," tambahnya.

Tes massif pun terus dilakukan sebagai upaya pengendalian penyebaran virus, bahkan sejumlah terobosan terus dilakukan seperti inovasi pada alat tes, saat ini ada 29 Puskesmas yang menggunakan tes cepat molekuker (TCM), selain itu ada juga polymerase chain reaction (PCR) yang mudah di jinjing.

"Pokoknya pemerintah provinsi Jabar berusaha dengan segala terobosan inovasi mengejar cepatnya tracing dan testing dari seluruh potensi Covid, saya kira itu yang menjadi semangat gugus tugas Jabar," kata Emil.

Baca juga: Warung Soto Lamongan di Yogyakarta Jadi Klaster Baru, Keluarga dan Karyawan Positif Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com