Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasutri Tinggal di Gerobak Sampah Bersama Bayinya Setelah Terusir dari Indekos

Kompas.com - 03/09/2020, 19:28 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi


Pernah Gadai Ponsel di Klinik untuk Biaya Kelahiran Bayi

Jelang kelahiran anaknya pada pertengahan Juli 2020, Andika tak punya uang cukup untuk proses persalinan istrinya.

Namun dirinya nekat membawa istri yang tengah hamil tua ke sebuah klinik persalinan di Kota Samarinda.

“Saya gadai HP (handphone) di klinik itu karena tak punya uang,” ungkap Andika.

Tepat 21 Juli 2020, istri Andika melahirkan bayi laki-laki dengan berat tiga kilogram.

Baca juga: Pernikahan Berujung Duka, Besan Meninggal Terinfeksi Covid-19, 5 Orang Positif Corona,

Arisna mengatakan hutang persalinan sudah dibayar setelah pihaknya mendapat donator, Kamis.

“Total Rp 2,1 juta kami sudah bayar ke klinik itu. Sekaligus suntik vaksin untuk bayi. Alhamdulillah kondisi bayi sehat saja setelah diperiksa tadi,” terang dia.

Sejak lahir, kata Ariska, berat bayinya sudah naik jadi lima kilogram setelah diperiksa.

“Hanya daerah leher sama daerah popok agak lecet. Mungkin iritasi selama tinggal di gerobak,” jelas dia.

Sampai saat ini belum ada respon dari Pemerintah Kota Samarinda terkait kondisi pasangan ini.

Baca juga: Jalan di Samarinda Sudah Sebulan Tertimbun Material Longsoran, Diduga dari Aktivitas Tambang

Sempat Cari Kerja di Tanjung Selor

Andika menikahi istrinya Yanti sejak 2018. Saat itu dia bekerja sebagai buruh angkut kepiting di Tarakan, Kalimantan Utara.

Setelah hidup dua tahun di sana, Andika bersama istri memutuskan kembali ke Samarinda.

Andika memang warga Samarinda. Setelah kembali ke Samarinda, dirinya sudah usaha mencari kerja tapi belum dia dapat.

Akhirnya, dia bekerja sebagai pemulung.

“Kalau ada kerjaan lain saya mau. Jadi sopir juga bisa,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com