Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Cemari Sungai Cileuleuy, 6 Kampung Terdampak

Kompas.com - 03/09/2020, 18:32 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Di tengah pelosok Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kampung Sukaluyu Desa Puteran, Cikalong Wetan, aktivitas proyek pembangunan terowongan (tunnel) 6-3, salah satu infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta Bandung, terlihat sangat sibuk.

Namun demikian, proyek yang belum memberikan manfaat tersebut justru membawa kesengsaraan untuk masyarakat yang tinggal di 6 kampung di Desa Puteran.

Penyebabnya, aliran air Sungai Cileuleuy yang melewati Kampung Sukaluyu, Kampung Sukamulya, Kampung Karyabakti, Kampung Sukamanah, Kampung Sukaresmi dan Kampung Patrol, tercemar air limbah pembuangan proyek pengeboran terowongan infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Dituding Penyebab Lubang Sedalam 15 Meter di Bandung

Elar Sukmana, Sekretaris Desa Puteran menjelaskan, kampung yang paling parah terimbas pembangunan adalah Kampung Sukamanah.

"Kurang lebih sawah yang terkena dampak kurang lebih 75 hektare. Yang dirugikan adalah kelompok tani dan warga yang menggunakan air tersebut untuk kolam ikan," kata Elar saat ditemui di Proyek pembangunan terowongan 6-3, Rabu (3/9/2020).

Dari pantauan Kompas.com di  proyek pembangunan terowongan 6-3, air yang dikeluarkan dari dalam terowongan cukup deras berwarna abu-abu pekat. Air tersebut langsung masuk ke dalam sebuah bak pembuangan.

Baca juga: Kebakaran Pipa Pertamina di Cimahi Diduga karena Pengeboran Proyek Kereta Cepat

60 KK terdampak pencemaran limbah kereta cepat

Dari bak pembuangan, air kemudian masuk lagi ke dalam 4 unit kolam. Namun derasnya air dan banyaknya sedimentasi membuat kolam-kolam tersebut cepat penuh dan tidak mampu lagi menahan air sehingga air yang tetap saja kotor meski sudah disaring menggunakan ijuk langsung bercampur ke dalam aliran sungai Cileuleuy yang biasa dimanfaatkan warga.

"Jumlah KK yang terdampak mencapai 60 KK. Itu berdasarkan tanda tangan warga yang kena dampak," tuturnya.

Meski demikian, Elar tidak memungkiri jika ratusan KK lainnya di 6 kampung tersebut ikut terdampak. Pasalnya, 3 mata air disekitar lokasi proyek yang biasa dipakai untuk kebutuhan air bersih warga kini semakin berkurang.

"Mata air sudah kecil debitnya sekarang. Sementara air alternatif dari sungai Cileuleuy tercemar. Warga jadi kesulitan air bersih sekarang," tuturnya.

Baca juga: Kampung Kami Banyak Air, Tapi Tidak Bisa Digunakan Gara-gara Proyek Kereta Cepat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com