Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi Berdemonstrasi, Mahasiswa Diculik dan Dipukuli Malam Harinya

Kompas.com - 03/09/2020, 17:21 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon yang bernama Muhamad Syahrul Wadjo menjadi korban penculikan, Rabu (2/9/2020) malam.

Tak hanya diculik, sekelompok orang tak dikenal itu juga memukuli mahasiswa tersebut.

Diduga aksi penculikan ini berkaitan dengan unjuk rasa yang dilakukan Syahrul bersama mahasiswa lain di depan Kantor Gubernur Maluku pada hari yang sama.

Baca juga: Usai Demo di Kantor Gubernur, Seorang Mahasiswa Diculik Orang Tak Dikenal

Unjuk rasa pada pagi hari

ilustrasi massaGetty Images/iStockphoto/champc ilustrasi massa
Pada Rabu (2/9/2020) pagi, Syahrul dan rekan-rekannya menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Maluku.

Aksi itu dilakukan pada pagi hingga sore hari.

Kemudian pada malam harinya, Syahrul Wadjo berada di sekitar Sekretariat HMI Ekonomi, Universitas Pattimura.

Salah seorang rekan Syahrul, Fadel Ibrahim menjelaskan, Syahrul saat itu tengah berbicara melalui telepon tak jauh dari sekretariat. Tiba-tiba datang sebuah mobil mendekat ke arah Syahrul.

"Tadi kita banyak di dalam sekretariat, tiba-tiba dua mobil pribadi warna hitam muncul dan langsung menculik Syahrul yang sedang menelepon seseorang," kata Fadel, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Setelah Demo di Kantor Gubernur Maluku, Mahasiswa Diculik, Dipukuli, lalu Dilepaskan

 

Pengeroyokan.Tribunnews.com Pengeroyokan.
Pelaku memakai masker dan menghajar korban

Rekan-rekan Syahrul saat itu tak bisa mengenali wajah anggota kelompok tersebut.

Sebab, mereka mengenakan masker dan topi.

Fadel juga menyebut, salah seorang penculik terlihat membawa parang dan menodongkan senjata itu ke arah rekannya.

"Korban sempat berteriak minta ampun tapi dia dibanting lalu dimasukkan ke dalam mobil," ujar Fadel.

Menurut keterangan, Syahrul sempat dipukuli oleh para penculik tersebut.

Baca juga: Seorang Mahasiswa Diculik Usai Demonstrasi, Polisi: Korban Mengaku Dipukuli

Dilepaskan

Muhamad Syahrul Wadjo (berbaju hitam) korban penculikan orang tak dikenal sementara diminta leterangan ya oleh penyidik Polresta Pulau Ambon dan Pulau_Pulau Lease, Kamis (3/9/2020)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Muhamad Syahrul Wadjo (berbaju hitam) korban penculikan orang tak dikenal sementara diminta leterangan ya oleh penyidik Polresta Pulau Ambon dan Pulau_Pulau Lease, Kamis (3/9/2020)
Melihat Syahrul dibawa pergi secara paksa, rekan-rekannya melapor ke polisi.

Namun pada Kamis (3/9/2020) pagi sekitar pukul 06.00 WIT, korban kembali ke sekretariat.

"Korban dilepas para penculik pagi tadi, jadi dia datang sendiri ke sekretariat, kita juga tak tahu dilepas di mana," kata Ketua HMI Cabang Ambon, Abdul Khalik Lapalelo.

Ia meminta polisi bertindak cepat mengusut kasus penculikan tersebut dan menangkap pelakunya.

Baca juga: Demi Biaya Skripsi, Mahasiswa PTS di Makassar Jual Ganja

 

ilustrasi polisiPolsek Madat ilustrasi polisi
Polisi bentuk tim khusus

Menyusul kejadian tersebut, Polda Maluku membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini.

"Bapak Kapolda telah memerintahkan untuk dibuat tim khusus," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhammad Roem Ohoirat.

Tim khusus Polda akan membantu Polresta Ambon menangkap para pelaku penculikan.

“Jadi, dari Polda ini akan mem-back up, yang jelas Bapak Kapolda telah perintahkan kasus ini harus diusut tuntas, bahkan tadi Dirkrimum yang tidak ada di TKP diminta ke sini,” kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com