Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Dibakar Massa gara-gara Isu Dukun Santet di Bima, Rp 200 Juta Ikut Ludes dan Korban Mengungsi

Kompas.com - 03/09/2020, 16:52 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Diduga dukun santet, rumah SJ (50) dibakar oleh puluhan warga Desa Sai, Kecamatan Soromandi, Bima, pada Kamis (3/9/2020).

Tak hanya rumah, menurut keterangan polisi, uang Rp 200 juta milik SJ turut ludes dilalap si jago merah.

Polisi setempat telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan meminta keterangan para saksi.

Baca juga: Dua Mobil Dibakar di Polsek Ciracas, Milik Wakapolsek dan Mobil Patroli

Berikut ini faktanya:

1. Diserang saat tidur di kolong rumah

Berdasar keterangan Kasubsektor Soromandi, Zulkifli, peristiwa itu terjadi pada Kamis dini hari.

Saat itu, SJ tengah berbaring di kolong rumahnya. Lalu, SJ melihat dua orang berdiri di depan rumahnya.

SJ tak mengenali kedua orang itu karena memakai topeng sarung.

"Korban SJ berbaring di bawah kolong rumahnya, korban melihat dua orang yang tidak dikenal dengan menggunkan topeng sarung," kata Zulkifli, dalam keterangan tertulisnya.

Setelah itu, lebih kurang 50 orang datang menghampiri rumah korban dan melempari rumah korban.

Melihat aksi beringas itu, SJ pun melarikan diri ke kampung sebelah.

Baca juga: Tanpa Bukti, 50 Warga Tuduh Seorang Kakek Dukun Santet, Rumah dan Uang Rp 200 Juta Dibakar

2. Rumah ludes, uang Rp 200 juta hangus

Aksi massa di rumah SJ terus membabibuta. Setelah merusak, massa juga membakar rumah SJ.

Akibatnya, rumah korban luds. Uang Rp 200 juta yang disimpan di dalam rumah juga ikut terbakar.

Selain itu, barang-barang seperti laptop, TV, sepeda motor juga tak luput dari amukan di jago merah.

3. Dituduh dukun santet

Dari informasi yang diperoleh, SJ diserang setelah dituduh sebagai dukun santet.

Namun demikian, menurut polisi, tuduhan itu tidak berdasar. Zulkifli meminta warga untuk menahan emosi dan tidak memakan mentah-mentah informasi yang diterima.

Apalagi, menurut Zulkifli, Kota Bima akan menggelar pilkada serentak.

Baca juga: 5 Fakta Kerusuhan di Buton, 2 Tewas, 87 Rumah Dibakar, hingga 700 Warga Mengungsi

"Hilangkan kebiasaan main hakim sendiri. Mari sama-sama kita jaga situasi kamtibmas di wilayah Soromandi agar senantiasa aman terkendali jelang pilkada damai di daerah kita tercinta," kata Zulkifli melalui keterangan tertulis, Kamis.

4. Mengungsi di kampung sebelah

Zulkifli mengatakan, saat ini SJ dan anak istrinya tengah mengamankan diri di kampung sebelah.

Polisi pun telah meminta keterangan sejumlah saksi terkait kasus tersebut.

"Untuk sementara sedang mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi, dan untuk korban akan memberikan laporan pengaduan," kata Zulkifli, Rabu (3/9/2020).

(Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com