SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi membantah bahwa Kota Semarang disebut sebagai daerah dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengumumkan angka kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang mencapai 2.317 kasus.
Menurutnya, data kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang berbeda dengan data Satgas Covid-19 pusat dengan selisih yang sangat jauh.
Baca juga: Tak Hanya di Banyumas, Gejala Happy Hypoxia Juga Ditemukan di Semarang dan Solo
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang berada pada angka 470-an.
Menurutnya, mengumumkan kasus Covid-19 tanpa konfirmasi ke wilayah yang bersangkutan dapat menimbulkan berbagai dampak.
Dampak yang sangat dirasakan adalah timbulnya keresahan warga Kota Semarang.
"Jangan sampai ketidakselarasan data menimbulkan persepsi bahwa kota Semarang tidak melakukan apa-apa, mungkin ini yang harus kita perbaiki bersama-sama," katanya dalam keterangan yang diterima, Kamis (3/9/2020).
Untuk itu, dia berharap ada sinkronisasi data antara pemerintah pusat dan daerah.
Baca juga: Angka Aktif Covid-19 di Semarang Tertinggi di Indonesia, Dinkes Kaget
Dia juga meminta, jika terdapat kasus Covid-19 yang belum terdata oleh Pemerintah Kota Semarang untuk segera dikonfirmasikan sehingga pasien segera bisa tertangani.
Pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan