Pada tahun ajaran baru ini, beberapa sekolah mulai menerapkan sistem pembelajaran terbatas, salah satunya di SMP 3 Kota Jayapura.
"Sekarang dalam merdeka belajar kita sekali-sekali harus belajar di luar ruangan supaya menghilangkan kejenuhan anak-anak dan mereka punya keinginan yang kuat untuk belajar di sekolah," kata Fachruddin.
Selain itu, sambung Fachruddin, Kota Jayapura telah bersiap membuka sekolah untuk tingkat SMP. Namun hal tersebut masih menunggu kesepakatan dari komite sekolah.
"Untuk membuka sekolah, salah satu syaratnya itu harus disetujui oleh orangtua melalui komite sekolah, kalau belum disetujui maka anak-anaknya tetap sekolah dari rumah," kata Fachruddin.
Baca juga: Setelah Demo di Kantor Gubernur Maluku, Mahasiswa Diculik, Dipukuli, lalu Dilepaskan
Sedangkan Edi Bagre, ayah Esmeralda Bagre, Siswa kelas VII B SMP 3 Kota Jayapura menilai seharusnya sekolah belum dibuka.
Menurut dia, angka kasus Covid-19 di Kota Jayapura masih tinggi dan saat sekolah dibuka maka risiko penularan akan semakin besar.
"Kayanya belum bisa buka karena keadaan belum membaik, jumlah kasus masih tinggi," kata dia.
Namun, ia pun mengaku siap bila akhirnya Pemkot Jayapura memutuskan untuk membuka sekolah.
"Saya akan pastikan protokol kesehatan dijalankan," kata Edi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.