Khalik mengutuk keras aksi penculikan tersebut. Ia meminta polisi mengusut tuntas aksi penculikan mahasiswa itu.
“Kami minta polisi menangkap para pelaku dan mengungkap siapa aktor intelektual di balik aksi penculikan ini,” katanya.
Sementara itu, Wakapolda Maluku Brigjen Jan De Fretes membenarkan aksi penculikan aktivis HMI tersebut. Namun, ia belum bisa menjelaskan secara detail motif di balik penculikan itu.
"Ini motifnya masih kita dalami ya," kata Jan De Fretes di Kantor Polresta Pulau Ambon.
Baca juga: Sidang Perdana Kasus Penganiayaan Tenaga Medis RSUD Ambon Sempat Gaduh
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, dari keterangan sementara yang diperoleh, korban mengaku sempat dipukuli para penculik.
”Korban sempat dipukuli saat ditangkap dan menurut korban aksi itu ada kaitan dengan materi demo kemarin,” katanya.
Aksi penculikan terjadi setelah korban bersama rekan-rekannya menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Maluku pada Rabu (2/9/2020) pagi hingga sore hari.
Saat ini, korban dan beberapa rekannya masih berada di Polresta Pulau Ambon untuk dimintai keterangan terkait kasus penculikan itu.