Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Warga di Muaro Jambi, Belasan Tahun Menghirup Debu Hitam

Kompas.com - 03/09/2020, 09:06 WIB
Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


Kepala Desa Muaro Jambi Abu Zar AB mengatakan, terdapat tiga rukun tetangga (RT) yang paling terdampak debu batu bara.

Ketiga RT itu, yakni RT 01, 02, dan 03, karena sangat dekat dengan lokasi lapangan penumpukan batu bara.

Abu Zar mengatakan, sekitar 250 kepala keluarga di Desa Muaro Jambi yang paling terdampak debu batu bara.

Menurut Abu Zar, di lokasi penumpukan batu bara itu tak hanya satu perusahaan yang beroperasi.

Menurut Abu, di desanya terdapat lima perusahaan stockpile batu bara yang beroperasi.

Tak hanya mengganggu aktivitas warga, keberadaan perusahaan penumpukan batu bara itu juga dinilai mengancam kelestarian Candi Muaro Jambi.

Tanggapan perusahaan

Awal pekan lalu, pemerintah desa memanggil salah satu perusahaan stcokpile yang beroperasi. Pihak Pemdes ingin meminta solusi konkret tentang permasalahan yang dihadapi warga desa.

PT TGM salah satu perusahaan penumpukan batu bara datang menemui pemerintah desa. Perusahaan datang diwakili pejabat perusahaan bagian legal dan hukum.

Dalam pertemuan itu, perusahaan mengklaim telah memperhatikan tata kelola lingkungan agar debu batu bara tidak sampai ke perkampungan warga.

Perusahaan juga mengklaim bahwa saat musim kemarau seperti ini, mereka beraktivitas muat batu bara pada malam hari.

"Kita juga sudah mengadakan conveyor yang otomatis supaya debunya tidak ke mana-mana, ditambah lagi penyiraman. Jadi dampak-dampak debu bisa dikurangi," ujar JA Ginting yang merupakan pejabat bagian legal dan hukum PT TGM.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muaro Jambi Firmansyah menyatakan bahwa dia akan menegakkan aturan dengan tegas terkait stockpile yang berdampak negatif terhadap masyarakat.

Hasil temuan DLH, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di daerah Muaro Jambi masih aman, berada pada interval 52-58 PM.

Namun, keberadaan debu batu bara di Desa Muaro Jambi itu rata-rata 0,1-0,3 micron yang bisa masuk ke pori dan menyebabkan penyakit gatal-gatal.

Sementara, apabila di atas, 0,3-0,10 micron, debu bisa mengganggu pernapasan dan menyebabkan barang-barang mudah rusak, karena mengandung asam cukup tinggi.

"Keluhan warga yang kita temui itu rata-rata karena banyaknya debu batu bara. Kita sudah beri peringatan kepada perusahaan, agar mematuhi peraturan," kata Firmansyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com