Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Resepsi, Pasangan Pengantin di Karanganyar Positif Covid-19

Kompas.com - 03/09/2020, 09:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pasangan pengantin di Karanganyar, Jawa Tengah, dinyatakan positif Covid-19 usai menyelenggarakan resepsi. Dari hasil tracing, ada 16 orang kontak erat yang harus menjalani tes swab.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Purwati menjelaskan, mempelai pria datang dari Jakarta.

Ia kemudian melangsungkan pernikahan di rumah mempelai perempuan di Kebakkramat, Karanganyar. Usai resepsi, pasangan pengantin baru itu merasakan gejala batuk, pilek, dan sesak napas.

Baca juga: Usai Pernikahan, Pasangan Pengantin Ini Positif Covid-19, Suami dari Jakarta

Mereka pun memilih untuk tes swab mandiri. Setelah hasilnya keluar, pasangan pengantin itu dinyatakan terpapar corona.

"Kemudian dia (pasangan pengantin) swab secara mandiri ke rumah sakit. Setelah keluar, hasilnya positif Covid-19 keduanya," kata Purwanti di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (2/9/2020).

Tim gugus tugas kemudian melakukan tracing kontak erat dan hasilnya ada 16 orang yang harus menjalani tes swab.

Namun, hingga Rabu, hasil tes swab belum keluar.

"Sudah di-swab semuanya dan hasilnya belum keluar," ungkap Purwanti.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Sekolah Tatap Muka di Karanganyar Dibatalkan

Sampel dikirim ke Salatiga

Purwanti mengatakan, selain 16 sampel swab dari kontak erat pengantin yang positif Covid-19 masih. Pihaknya juga mengirim 69 sampel swab dari hasil tracing kasus Covid-19 sebelumnya ke Laboratorium Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.

Dari 69 sampel swab corona itu, rinciannya 30 sampel swab dari Karanganyar, delapan sampel swab dari Colomadu, sembilan sampel swab dari Jumapolo, lima sampel swab dari Jumantono, delapan sampel swab dari Gondangrejo, dan sembilan sampel swab dari Mojogedang.

"69 sampel swab ini merupakan hasil tracing kemarin dari penambahan kasus itu. Kita tracing terus lakukan swab," tutur dia.

Baca juga: Saat Polisi hingga Pengantin Kena Hukuman karena Tak Bermasker...

Purwanti mengatakan, sampel swab dikirim ke Salatiga karena di RSUD Dr Moewardi ada penumpukan.

"Kenapa kita kirimkan ke Salatiga, karena regional kita di RSUD Dr Moewardi mengalami penumpukan. Selasa sama Rabu kita stop, kita cari mana yang bisa cepat hasilnya keluar," terang dia.

Saat ini ada 66 kasus positif Covid-19 di Karanganyar. Meningkatnya kasus di Karangnyar, menurut Purwanti, karena perilaku masyarakat yang tidak mematuhi dan menaati protokol kesehatan.

Baca juga: Ini Cerita di Balik Video Viral Polisi Hukum Pengantin Pria Push Up di Atas Pelaminan

Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Karanganyar sebagian besar didominasi orang tanpa gejala (OTG).

Agar tidak menjadi penyebab penularan, pasien positif Covid-19 tanpa gejala dilakukan isolasi mandiri di rumah.

"Isolasi di rumah karena jauh lebih safety dan nyaman di rumah masing-masing," terang Juliyatmono.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com