Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masker Kain Jumputan Palembang, Strategi Saat Pandemi hingga Digandrungi Artis

Kompas.com - 03/09/2020, 08:20 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Angel Eva Christine baru saja mencoba peruntungan dengan berbisnis kain jumputan khas Palembang pada akhir Februari 2020 kemarin. 

Namun, awal Maret 2020 galeri bisnisnya yang bernama Jejak Aisyah sempat terancam karena pandemi Covid-19 telah merebak ke wilayah Palembang, Sumatera Selatan.  

Kondisi itu membuat Angel yang kini memiliki nama mualaf Aisyah harus memutar otak agar bisnisnya tetap berjalan, sehingga tak memecat para karyawan serta tetap menjalankan kebiasannya untuk bersedekah setiap hari Jumat ke Panti Asuhan. 

Baca juga: Gagal Masuk Akpol karena Disebut Positif Corona, Anggie Daftar ke UI

Ia lalu melihat potensi penjualan masker memiliki minat tinggi akibat virus corona. 

Angel pun mencoba peruntungan dengan membuat masker berbahan kain jumputan khas Palembang. 

Diminati kalangan artis

Tanpa diduga, masker yang dijual oleh Angel banyak diminati masyarakat, bahkan sampai ke kalangan artis di Tanah Air. 

"Selain Jakarta, masker kain Jumputan ini juga dipesan sampai ke Surabaya, Kalimantan, Maluku Utara dan Papua," kata Angel saat ditemui di kediamannya, Rabu (2/9/2020). 

Baca juga: Cerita Pasutri Sukses Usaha Sewa Sepeda Saat Pandemi Covid-19, Untung Rp 5 Juta Per Bulan

Masker kain jumputan khas Palembang yang dijual oleh Angle Eva Christine.KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Masker kain jumputan khas Palembang yang dijual oleh Angle Eva Christine.
Sebelum pandemi Covid-19, Angel mulanya membuka galeri penjualan kain Jumputan di Rumah Limas yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang. 

Namun, ketika pemberlakuan protokol kesehatan berlangsung, ia pun mengurangi aktivitas di sana.

Angel membawa seluruh kain jumputan yang ia jual ke rumah. 

"Ketika seluruh barang di rumah, saya berpikir bagaimana barang ini terjual. Akhirnya dibuat masker dan diposting ke Instagram. Alhamdulilah responsnya baik dan banyak peminatnya," ujar dia.

Tak sekadar cari untung

Masker kain jumputan yang dijual oleh Angel cukup murah, yakni sebesar Rp 23.500 per helai.

Dalam sehari, masker kain jumputan itu terjual sebanyak dua sampai tiga helai.

"Bahannya saya dapatkan langsung dari pengrajin di Ogan Ilir, karena misi saya ingin membantu pengrajin untuk memasarkan produk mereka," ujar mantan manajer artis Cherrybelle ini.

Meski telah berbisnis enam bulan, Angel tak menghitung keuntungan serta kerugian dari penjualan.

Sebab, ia saat ini fokus untuk lebih mengenalkan kain jumputan. 

"Misi saya ingin mengenalkan kain jumputan sampai ke dunia, karena selama ini kain khas Palembang menurut saya hanya dikenal songket. Hasil penjualan kain jumputan juga kami sisihkan 2,5 persen untuk sedekah setiap jumat," kata Angel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com