Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya di Banyumas, Gejala Happy Hypoxia Juga Ditemukan di Semarang dan Solo

Kompas.com - 03/09/2020, 05:30 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Terlebih, setelah ditemukannya gejala baru happy hypoxia pada penderita Covid-19 yang meninggal dunia di Banyumas, Jawa Tengah.

Happy hypoxia merupakan kondisi di mana pasien mengalami kadar oksigen rendah yang bisa menyebabkan ketidaksadaran hingga kematian terhadap pasien yang menderita Covid-19.

Baca juga: Minta Warga Waspadai Happy Hypoxia pada Orang Terjangkit Covid-19, Dinkes Semarang: Cukup Berbahaya

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo membeberkan, gejala happy hypoxia tidak hanya ditemukan di Banyumas, namun ada juga di beberapa daerah di Jateng seperti Semarang dan Solo.

"Happy hypoxia sebenarnya sudah ada sejak dulu, saat Covid-19 mewabah. Hanya saja, saat itu kasus tersebut tak mendapat perhatian khusus. Setelah kasus di Banyumas, baru diperhatikan. Padahal, ini kerap terjadi di mana-mana. Di Semarang dan Solo juga ada,” ujar Yulianto saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (2/9/2020).

Yulianto menjelaskan pasien Covid-19 yang mengalami happy hypoxia memang tidak menujukkan gejala.

Namun, pasien tersebut mengalami kadar oksigen yang menurun sehingga menyebabkan sesak napas hingga kematian.

“Orang yang mengalami happy hypoxia ini enggak terlihat gejala yang jelas. Tapi, sebenarnya paru-parunya sudah rusak. Makanya, sering disebut silent hypoxia,” ungkapnya.

Baca juga: Warga Semarang Diingatkan Adanya Gejala Happy Hypoxia pada Orang Terjangkit Corona

Penelusuran Dinkes Jateng, kasus happy hypoxia itu kerap ditemukan di rumah sakit yang tingkat kematian pasiennya cukup tinggi.

Saat ini, pihaknya sedang berupaya mengumpulkan data dari sejumlah rumah sakit di Jateng terkait kemungkinan gejala tersebut.

“Ini kami baru mengumpulkan data dari rumah sakit-rumah sakit rujukan yang menangani kasus ini. Baru ada tiga rumah sakit yang mengumpulkan dari Banyumas, Semarang dan Solo. Yang lainnya masih menunggu ” tutur Yulianto.

Sementara itu, terkait ketersediaan ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit di Jateng, Yulianto menyebut masih cukup terpenuhi.

“Ketersediaan ruang isolasi kita cukup kok. Masih ada free sekitar 40 persen. Jadi masih kosong sekitar 40 persen dari total ruang isolasi di berbagai rumah sakit rujukan yang kita sediakan,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com