Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Ganjar soal Semarang Disebut Punya Angka Aktif Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - 02/09/2020, 21:56 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons pernyataan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 yang menyebut Kota Semarang menjadi daerah tertinggi dengan kasus orang terinfeksi virus corona aktif di Indonesia.

Satgas Covid-19 sempat merilis data pada 29 Agustus 2020, ada 2.317 kasus aktif orang terinfeksi virus corona di Semarang.

Ganjar menduga ada kekeliruan terkait data jumlah kasus yang disebutkan tersebut.

"Itu (data) kan keliru dari pusat. Tapi sudah dibetulin. Pak Wali Kota juga sudah statement (soal data)," jelas Ganjar saat ditemui di kantornya, Rabu (2/9/2020).

Baca juga: Angka Aktif Covid-19 di Semarang Tertinggi di Indonesia, Dinkes Kaget

Mengetahui tingginya angka kasus dari pemerintah pusat itu, Ganjar mengaku kaget.

"Enggak tahu penyebabnya apa, wong saya juga kaget ketika dapat (data) itu. Wow kok begini. Maka saya langsung cek ke Dinkes (Dinas Kesehatan) Jateng dan Dinkes Jateng cek ke kota (Pemkot Semarang)," katanya.

Terkait hal ini, Ganjar berharap kepada semua pihak mulai dari tingkat daerah hingga ke pusat agar disiplin dalam menginput data.

"Mudah-mudahan kita bisa saling cek dan ricek. Sebenarnya kalau semua taat disiplin menginput cut off time, jelas tidak ada yang delay, termasuk menggunakan all new record. Menurut saya itu akan bisa presisi datanya," ujarnya.

Baca juga: Warga Semarang Diingatkan Adanya Gejala Happy Hypoxia pada Orang Terjangkit Corona

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, mengatakan memang ada perbedaan data dari pusat terkait jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang.

"Data real-nya tidak seperti itu. Kalau basic datanya kemungkinan pusat itu by case. Makanya kalau kita lihat jumlah terkonfirmasi data Jateng maupun kota itu sekitar 5.000-an orang tapi pusat mencatat 7.000-an sekian. Jadi kemungkinan itu berdasarkan tes bukan orangnya," jelasnya.

Meski demikian, Dinas Kesehatan Jawa Tengah sedang menganalisa terkait perbedaan data tersebut.

"Jadi perbedaan itu tidak hanya pada yang aktif Covid tapi pada jumlah total terkonfirmasi. Selama ini selisihnya sampai 2.000-an. Kemungkinan dasarnya adalah kalau aktif itu orang bukan dari tes," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com