Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Gadis di Kolam Ikan Mengaku Incar Isi Tas Kresek Korban, Ternyata Isinya hanya Pakaian

Kompas.com - 02/09/2020, 19:30 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya, berhasil mengungkap motif pelaku pembunuhan gadis 18 tahun yang mayatnya ditemukan penuh luka dan mengambang di kolam ikan.

Pelaku secara sadis membunuh korban hanya untuk bisa menjual pakaian yang sebelumnya dikira membawa barang berharga dalam tasnya.

"Saya setelah membunuh hanya untuk membawa barang bawaannya. Saya kesal setelah saya periksa korban hanya membawa pakaian saja. Jadi saya waktu itu emosi dan membunuh lalu membuang mayatnya ke kolam ikan," jelas pelaku EB (38), saat dimintai keterangan di ruang pemeriksaan, Rabu (2/9/2020).

Baca juga: Kasus Mayat Gadis Penuh Luka di Kolam Ikan Terungkap, Pembunuhnya Ternyata Tukang Cilok

EB mengaku sejak awal bertemu telah berniat akan mencuri barang bawaan yang dibawa oleh korban dengan memakai kantong kresek warna hitam.

Dirinya mengira kalau korban yang baru datang di Cirebon, membawa barang berharga dan gampang diambil karena datang sendirian.

Kepada korban, modus pelaku mengaku mengetahui alamat yang selama ini dicari oleh korban di kawasan Cilembang, Kota Tasikmalaya.

"Saya langsung berniat dari awal akan mengambil barang korban. Saya pun berpura-pura tahu dan bisa mengantarkan korban ke alamat yang dicarinya. Tapi, setelah saya bawa pakai angkutan umum ke lokasi, saya emosi karena tasnya hanya berisi pakaian saja. Benar lokasinya di dekat rel dan kolam ikan itu," tambahnya.

Baca juga: Cari Ibu Angkat, Gadis Ini Dibunuh dan Mayatnya Mengambang di Kolam Ikan

Jual pakaian korban untuk bayar utang

Setelah membuat mayatnya ke kolam ikan, lanjut EB, dirinya langsung menjual pakaian korban ke pasar loak di wilayah pusat Kota Tasikmalaya.

Dirinya pun mendapatkan uang hasil penjualan pakaian korban sebesar Rp 115.000.

Uang tersebut dipakainya untuk membayar utang di kampung halamannya wilayah Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.

"Uang hasil jual pakaian korban saya pakai untuk bayar hutang di Cipatujah. Saya hasil penjualan pakaian itu semuanya Rp 115.000 saja," ungkapnya.

 

Sebulan buron

Kepergiannya ke kampung halamannya itu sekaligus untuk melarikan diri karena takut dicari oleh petugas Kepolisian.

Dirinya sempat merasa lega karena hampir sebulan terakhir tak diketahui oleh petugas, sampai akhirnya ditangkap di rumah orang tuanya di Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.

"Iya, saya ke Cipatujah itu sekalian melarikan diri," ujar dia.

Sebelumnya, Korban selama ini tinggal di Cirebon dan bermaksud datang ke Tasikmalaya, untuk menemui ibu angkatnya.

Namun, setibanya di Kota Tasikmalaya, korban tak mengetahui alamat saudaranya dan malah dibawa oleh pelaku yang bermaksud mengambil barang bawaannya.

"Korban merupakan orang Cirebon dan dulunya sejak kecil pernah tinggal di rumah orang tua angkatnya. Namun, tiga tahun ke belakang tinggal bersama ibu kandungnya di Cirebon. Saat akan ke Tasikmalaya, korban tak tahu alamat orang tua angkatnya," jelas Kepala Satreskrim Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman, kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com