Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Kasus Mayat Pelajar SMP dalam Karung, Pembunuhnya Mengaku Punya Dendam

Kompas.com - 02/09/2020, 16:28 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Kasus pembunuhan NW (13) pelajar SMP 2 Galang di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), akhirnya terungkap. Pembunuh korban yakni M (25) ditangkap, yang ternyata masih teman korban. 

Dalam konferensi pers gelar perkara kasus ini di Mapolresta Deli Serdang, Kapolres Deli Serdang Kombes Pol Yemi Mandagi menjelaskan duduk perkara kasus pembunuhan anak di bawah umur ini. 

Menurut dia, peristiwa ini terjadi pada 15 Agustus 2020 lalu. Saat itu korban yang mengendarai motor merek Jupiter Z bertemu dengan pelaku M di jalan, tepatnya di Jalan Simpang Namurambe. 

Baca juga: Peluk Ibu Sebelum Dilaporkan Hilang, Bocah 13 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Karung

Kebaikan hati korban dibalas pembunuhan

M sendiri hendak ke kebunnya di Tanjung Morawa untuk panen ubi.  Sehingga ia telah membawa karung dan tali. 

Lantas, korban NW menawari M tumpangan. “Korban melihat M (25) berjalan, si M diajak korban untuk diberi tumpangan,” kata Yemi.

“Karena sudah ada rasa dendam, tersangka M mengajak korban beristirahat di aliran Sungai Merah, di situ lah dieksekusi,” lanjut Yemi.

Setelah korban dianiaya dan meninggal, pelaku memasukkannya ke karung dan diikat, lalu dilarung di aliran Singai Merah.  

Baca juga: Identitas Mayat Dalam Karung di Sungai Merah Terungkap, Korban Pelajar SMP 2 Galang

Pelaku kabur ke Mandailing Natal

Selanjutnya, M kemudian membawa sepeda motor korban ke bengkel milik E (34).

E kemudian menjual sepeda motor korban kepada B (27) sebesar Rp 2 juta.

Dari hasil penjualan itu, M memberi tip Rp 200.000 kepada E.

Sisa penjualan sepeda motor itu, digunakan M untuk biaya melarikan diri ke Desa Tabuyung, Mandailing Natal.

“Kendaraannya sedang dilakukan pencarian karena dari hasil keterangan tersangka B, dijual lewat media sosial,” katanya.

Baca juga: Sedang Mengambil Pasir, Warga Kaget Temukan Jenazah Pria Dalam Karung

 

Mengaku sering diejek

Yemi menambahkan, pembunuhan ini bermotif dendam. Pelaku mengaku jika korban selama ini mengejeknya karena di rumahnya sering terjadi kegiatan berbau narkoba.

“Motifnya dendam karena sering dikatai ada kegiatan berbau narkoba di rumah tersangka. Dari hasil tes urin kepada M, hasilnya negatif,” katanya.

Ditangkap di Mandailing Natal

Dalam kasus ini, pihaknya sudah memeriksa lebih dari 20 orang saksi. Dari pemeriksaan saksi, pihaknya menemukan bukti-bukti yang mengarah kepada pelaku.

Setelah dilakukan pendekatan terhadap keluarga pelaku, diketahui bahwa tersangka M sudah melarikan diri ke Tabuyung, Mandailing Natal. M berangkat pada 18 Agustus, sehari sebelum mayat NW ditemukan.

Tim Jahtanras Satreskrim Polresta Deli Serdang, dipimpin Kasatreskrim Kompol M. Firdaus, menuju lokasi untuk melakukan penjemputan terhadap tersangka M yang sudah bekerja di sebuah perusahaan. 

Kondisi mayat sudah rusak

Diberitakan sebelumnya, penemuan mayat pelajar SMP tersebut pertama kali oleh seorang warga bernama Suharyono yang hendak mengambil pasir di Sungai Merah, Tanjung Morawa, Deli Serdang, pada 19 Agustus 2020 siang.

Saat itu dia mencium bau menyengat dan setelah dicari dia justtu menemukan sesosok mayat di dalam karung tersangkut di antara ranting pohon di sungai tersebut.

Pihak kepolisian sempat kesulitan mengidentifikasi korban karena kondisinya sudah rusak. Mayat dalam karung tersebut ternyata pelajar SMP 2 Galang yang dilaporkan hilang sejak 15 Agustus 2020.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com